Influencer Hanya Buang Anggaran

fin.co.id - 13/10/2020, 15:34 WIB

Influencer Hanya Buang Anggaran

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

KUNINGAN – Langkah Pemkab Kuningan menggandeng influencer untuk menangkal berita hoax, serta menyebarluaskan informasi tentang Kuningan, banyak mendapat tanggapan negatif dari masyarakat. Bahkan, kolaborasi Pemkab dengan Influencer dianggap hanya akan buang-buang anggaran.

“Saya pikir, Pemkab Kuningan jangan latah mengikuti pemerintah pusat, menangkal hoax dengan influencer. Saya khawatir ini tidak akan efektif dan malah hanya buang-buang anggaran saja,” kata Dr Kana seperti dikutip dari Radar Cirebon (Fajar Indonesia Network Grup), Minggu (11/10).

Kekhawatiran Dr Kana bukan tanpa sebab. Pertimbangannya, saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kuningan sendiri sedang naik-naiknya. Sehingga, sudah seharusnya upaya pemerintah dalam menangkal Virus Corona harus lebih ekstra.

BACA JUGA:  Ferdinand Dukung Polri Tangkap Petinggi KAMI, Kebebasan ada Batasnya

“Anggaran lebih baik difokuskan bagi kesehatan warga dan tenaga kesehatan, serta upaya-upaya konkrit lainnya. Dalam hal ini, kesehatan harus lebih utama. Jangan buang-buang anggaran yang tidak jelas objeknya, serta belum terukur efektif dan tidaknya,” ucap Kana.

Memperhatikan aspek kesehatan, lanjutnya, adalah bagian dari keseriusan pemerintah dalam melindungi hak dasar kesehatan warganya. Dampak pandemi ini, sangat dirasakan langsung oleh rakyat. Seperti banyaknya karyawan perusahaan yang sudah di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), usaha tutup, daya beli menurun, dan lain sebagainya.

“Sebagaimana diketahui, akibat Pandemi Corona, Indonesia masuk masa resesi. Roda ekonomi istirahat, sebagaimana disebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Resesi mulai bulan Oktober dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 negatif. Ini berbahaya kalau Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak mengantisipasi secara komprehensif,” sebutnya.

BACA JUGA:  SBY Minta Airlangga Sebut Aktor Tunggangi Demo: Jangan Sampai Menyebar Hoax

Daripada menggandeng Influencer, lanjut Kana, Pemkab Kuningan lebih baik meningkatkan berbagai upaya kongkrit untuk memperbaiki perekonomian di masyarakat. Hal itu bisa dilakukan dalam sektor ekonomi informal masyarakat. Mulai pedagang keliling, pedagang kaki lima, UKM, pedagang pasar, dan sejenisnya yang lebih banyak merasakan dampak Covid-19 yang harus diperhatikan.

“Berikan bantuan atau pelatihan agar market mereka tidak hilang. Barang mereka bisa terjual,” saran dia.

Pria yang juga pengamat politik sekaligus Pjs Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda PUI asal Ciawigebang ini menyampaikan, menggunakan influencer tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi. Melainkan harus dilihat dari aspek lain. Masyarakat Kuningan apakah terbantu dan tercerahkan dengan info berimbang dari upaya tangkal hoax melalui influencer, atau justru sebaliknya malah membingungkan.

BACA JUGA:  Ngeri, Dewi Perssik Hampir Terbakar saat Rayakan Ultah Suami

“Pelurusan hoax itu cukup di Dinas Kominfo saja yang bekerja. Edukasi masyarakat dengan program-program yang terencana dengan baik. Sebab, warga Kuningan belum tentu semua mengikuti influencer. Mereka biasanya memiliki referensi-referensi dari sumber terpercaya lainnya. Bisa melalui pemberitaan di media-media yang dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

“Jika menggunakan influencer, followers-nya itu kebanyakan masyarakat Kuningan atau bukan? Sebab netizen itu sangat sulit ditebak dan dipetakan dari mana mereka berasal. Siapa saja yang menjadi tokoh-tokoh influencernya? Atas dasar pertimbangan lima hal itu, saya tidak setuju menghamburkan uang hanya untuk menangkal hoax. Sementara informasi itu jutaan, bahkan lebih, sangat perlu untuk dipilah,” imbuh mantan Aktivis Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon ini, menekankan.

Sebelumnya, Sabtu (10/10), Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH secara resmi telah mengundang para influencer Kuningan ke Pendopo. Itu sebagai langkah awal pemerintah daerah untuk membangun kerja sama dalam menangkal informasi hoax yang beredar di masyarakat.

BACA JUGA:  Merasa Diejek Deddy Corbuzier dan Sule, Dinar Candy Beri Pengakuan

Sejumlah influencer maupun content creator seperti personal vlogger, food vlogger, beauty vlogger, fashion vlogger, travel vlogger hingga health vlogger bertemu langsung dengan Bupati H Acep Purnama SH MH yang kala itu didampingi Kepala Diskominfo Drs Dadi Hariadi MSi, dan Ketua TP PKK Hj Ika Acep Purnama.

Pertemuan tersebut sekaligus menjadi ruang untuk mempererat silaturahmi antara influencer dengan pemerintah daerah dalam menyikapi kondisi dan situasi sekarang.

Dalam keterangan persnya, Bupati berharap agar para influencer membantu sosialisasi informasi protokol kesehatan Covid-19 dan mewaspadai informasi hoax. Sebab saat ini, pemerintah harus melibatkan semua elemen yang ada dengan istilah konsep Pentahelix.

“Kita semua punya tanggung jawab moral untuk bersama-sama melawan Covid-19 melalui protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat dan bahagia. Kegembiraan dalam menangani Covid-19 dapat menaikan imunitas,” ujarnya.

Dirinya berpesan, agar para penggiat sosmed untuk bersama-sama menghentikan penyebaran Covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan.

“Kami ingin menegaskan bahwa pemerintah tidak sendiri. Kami juga ingin para milenial berkolaborasi mendukung Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk menangani Covid-19. Yakni melalui edukasi yang masif dan menangkal narasi hoax yang mudah sekali dikonsumsi masyarakat,” bebernya, tanpa menyebutkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan untuk para Influencer tersebut. (muh)

Admin
Penulis