Demo UU Ciptaker di Makassar Ricuh, Polisi Tembak Gas Air Mata, Massa Balas Lempar Batu

fin.co.id - 08/10/2020, 14:42 WIB

Demo UU Ciptaker di Makassar Ricuh, Polisi Tembak Gas Air Mata, Massa Balas Lempar Batu

MAKASSAR – Letusan tembakan gas air mata terdengar. Massa dan aparat kepolisian di lokasi aksi unjuk rasa memanas, hingga terlibat bentrok.

Unjuk rasa yang berujung pada bentrok itu terjadi di tepat depan kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Kamis siang (8/10/2020).
Selain tembakan gas air mata, mobil water canon pun turun langsung dan menyemprot ke arah massa, yang sudah tersulut emosi. Massa berlarian ke arah Jalan A.P Pettarani untuk mengamankan diri.

Ada juga massa aksi yang lari ke atas Fly Over, sambil tetap membentangkan bendera dan spanduk yang dia bawa.

Terpantau, massa yang menyerang menggunakan batu dan dilemparkan ke arah aparat kepolisian. Sementara polisi pun menembakkan gas air mata ke arah massa.

Unjuk rasa itu semakin memanas. Apalagi terlihat ada dua orang yang ditangkap untuk diamankan. Mereka yang ditahan dibawa ke mobil tahanan dengan cara diseret.

Warga sekitar dan pedagang yang ada di dekat bentrokan itu pun kaget dan takut. Bahkan sempat ingin melindungi barang dagangannya dengan alat seadanya.

Berselang beberapa menit, massa yang sebelumnya kabur ke arah Jalan A.P Pettarani dan Fly Over kembali maju ke titik aksi sebelumnya, yakni di depan kantor DPRD Sulsel.

Hal itu dikarenakan aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel memutuskan untuk mundur, agar massa kembali menyuarakan aksinya agar berjalan lancar.

Aksi unjuk rasa hingga pada pukul 14.44 Wita ini, aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja kembali dilanjutkan. Mahasiswa dari berbagai kampus berangsur kembali ke titik aksi sebelumnya.

Sementara itu, aparat kepolisian hingga saat ini juga masih berada di titik aksi. Aparat kepolisian tetap mengizinkan para massa untuk kembali berunjuk rasa, asal dengan cara yang damai dan tidak terprovokasi.

“Silakan kembali berunjuk rasa. Kami dukung asalkan damai. Karena yang kami khawatirkan hanyalah adanya provokator dalam aksi yang digelar hari ini,” kata seorang aparat menggunakan alat pengeras suara. (Ishak/fajar)

Admin
Penulis