MILAN - Pertunjukan tujuh gol hadir saat Inter Milan menundukkan Fiorentina dengan skor 4-3, dalam giornata kedua Liga Italia di Stadion San Siro, Milan, Sabtu waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
Ini merupakan pertandingan pertama Inter pada musim 2020/2021, sebab pertandingan pekan pertama mereka melawan Benevento harus digeser ke 30 September karena penampilan mereka musim lalu baru selesai pada akhir Agustus setelah memainkan final Liga Europa.Meski menang, pelatih Inter Milan Antonio Conte punya persepsi lain. Menurutnya, Nerazzurri kerap tidak seimbang saat menyerang dan bertahan. Pada laga dramatis itu, Inter sempat dua kali tertinggal oleh tamunya sebelum akhirnya gol Danilo D’Ambrosio mengamankan kemenangan pasukan Conte.
”Hasil yang baik adalah kami mencetak empat gol dan menciptakan banyak peluang. Menurut saya kiper mereka (Bartlomiej) Dragowski tampil sangat baik. Kami menyerang dalam jumlah besar dan menciptakan masalah untuk Fiorentina, namun di saat yang sama kami tidak cukup fokus untuk mengatasi serangan balik mereka,” kata Conte kepada laman resmi Inter.
“Anak-anak tentu paham bahwa ada yang harus diperbaiki, sebagaimana saat kami menyerang dan bertahan. Keseimbangan adalah kunci, pada malam ini kami beberapa kali tidak seimbang dan harus membayar untuk kesalahan-kesalahan itu.”
Di laga kemarin, Conte memainkan Christian Eriksen untuk mengisi peran centrocampista. Sang pemain terlihat masih menyesuaikan diri terhadap taktik sang pelatih, namun Conte masih memberi kesempatan bagi pemain Denmark itu untuk mengembangkan diri.
”Menurut saya, ia memainkan pertandingan dengan baik. Kami tahu ia memiliki kualitas dan kami berusaha mengeksplorasinya. Terkadang itu langsung terjadi, terkadang itu membutuhkan waktu, maka saya memiliki keyakinan dan kesabaran. Ia orang baik dan bekerja keras untuk tim,” ujar mantan pelatih dan gelandang Juventus itu.
nter memulai musim sebagai kandidat peraih gelar scudetto, bahkan meski Juve saat ini ditangani pelatih baru Andrea Pirlo. Conte pun yakin tim asuhannya mampu bersaing pada semua kompetisi yang diikuti.
“Pada musim lalu, menurut saya kami mendapat kredibilitas di Italia, finis di peringkat kedua di Liga Italia dengan begitu banyak poin dan elemen-elemen positif. Kami juga, di atas segalanya, mendapat kredibilitas di level internasional, sebab Inter berada di final kompetisi Eropa,” paparnya.
Gebrakan Fiorentina jelas mematikan. La Viola-julukan Fiorentina- membuka keunggulan terlebih dahulu saat pertandingan baru bergulir tiga menit melalui gol Christian Kouame, Lautaro Martinez baru mampu menyamakan kedudukan untuk Inter menjelang turun minum, demikian catatan laman resmi Liga Italia.
Federico Ceccherini mencetak gol bunuh diri yang membuat Inter berbalik unggul pada menit ke-52, namun Gaetano Castrovilli mengemas gol kedua Fiorentina untuk membuat kedudukan imbang 2-2.
Federico Chiesa kemudian mencetak gol pada menit ke-63 yang membuat Fiorentina kini berbalik memimpin. Tetapi situasi berubah dalam rentang waktu dua menit pada fase akhir laga. Romelu Lukaku membukukan gol pada menit ke-87 untuk membuat kedudukan imbang 3-3, sebelum Danilo D’Ambrosio mengemas gol penentu kemenangan Inter pada menit ke-89.
Barisan pertahanan Inter dibuat terkejut pada fase awal pertandingan. Giacomo Bonaventura dan Kouame leluasa melakukan operan satu-dua di tepi kotak penalti Inter, untuk kemudian sang penyerang Pantai Gading melesakkan sepakan membobol gawang yang dikawal Samir Handanovic.
Inter sempat mendapat hadiah penalti pada menit ke-18 akibat pelanggaran yang dilakukan Martin Caceres terhadap Martinez di kotak terlarang. Tetapi setelah wasit melakukan peninjauan VAR, ia menyatakan Caceres sama sekali tidak melakukan pelanggaran dan membatalkan penalti.
Nikola Milenkovic hampir menggandakan keunggulan Fiorentina melalui sundulannya yang melambung di atas mistar gawang. Tetapi Inter perlahan-lahan mulai mengendalikan permainan, dan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Martinez dengan memanfaatkan skema serangan balik menjelang turun minum.
Pada awal babak kedua gawang Fiorentina kembali kemasukan. Kali ini sepakan Martinez dari sudut sulit justru terkena kaki Ceccherini untuk masuk ke gawangnya sendiri. Fiorentina tidak patah arang. Mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui serangan balik. Castrovilli memulai pergerakan di lini tengah sekaligus menyelesaikan peluang, saat ia menyambut operan akurat Franck Ribery untuk diteruskan ke sudut jauh gawang Inter.