Melirik Angka sampai Manisnya Drama Demokrat-PDIP

fin.co.id - 23/07/2020, 06:40 WIB

Melirik Angka sampai Manisnya Drama Demokrat-PDIP

Muhammad Yusuf Kohar yang awalnya menempati kursi Wakil Walikota, bergerak maju setelah mendapat support dari internal Partai Demokrat. Tentu wajar karena pria yang khas dengan logat Palembangnya itu, merupakan kader partai berlambang segi tiga mercy.

Rekomendasi itu sendiri, diberikan langsung Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurthy Yudhoyono, di hadapan Sekjen Teuku Riefky, dan ketua Bappilu Andi Arief dan disaksikan Ketua DPD Partai Demokrat M. Ridho Ficardo, Rabu (22/7) di Jakarta.

Nah, sinyal koalisi besar pun kemungkinan terjadi. PDIP bersekutu dengan Partai Demokrat dalam Pilkada.

Rekomendasi Demokrat ini setidaknya kabar baik bagi Tulus. Tiket yang bisa memberikan jaminan agar PDIP juga mengeluarkan rekomendasi yang sama. Spekulasi yang bergembus Tulus bakal di undang ke Teuku Umar pada Jumat (24/7).

Jika benar itu terjadi, maka Eva Dwiyana istri Wali Kota Herman HN yang juga kader PDI Perjuangan tentu kalah bersaing dengan Tulus. Secara otomatis Eva batal menggunakan perahu banteng moncong putih, meski pun dirinya juga kader partai yang identik dengan warna merah itu.

Sebelumnya Yusuf Kohar-Tulus Purnomo yang berjargon Bandar Lampung Makmur resmi mengantongi rekomendasi Partai Perindo yang memiliki dua kursi. Dukung Partai Demokrat menambah jumlah kursi pengusung Yusuf Kohar yang berpasangan dengan politisi PDIP Tulus Purnomo tersebut menjadi tujuh kursi.

”Matursuwon (Terima Kasih) dengan rekomendasi ini makin meringankan perjuangan kami untuk membangun Kota Bandarlampung,” singkat Tulus.

Sejalan dengan kabar rekomendasi yang mulai terbit. Sejumlah lembaga survei pun mulai menginisiasi kekuatan petahana sampai sang penantang. Survei lebih dulu dilakukan oleh Rakata Institute.

Analisis hasil survei yang dikeluarkan Rakata Institute menunjukan performa memang menunjukan keseimbangan.

Skema diagram yang dipaparkan, menunjukan incumbent masih unggul dari sisi apa pun. Baik elektabilitas, maupun popularitas. Bahkan dalam paparan yang disebutkan masyarakat Lampung Timur puas dengan pencapaian hasil yang ada.

Peneliti Rakata Institute Yuli Harmoko menjelaskan ada dua sosok kuat pengancam posisi petahana di Lampung Timur. Pertama Dawam Raharjo birokrat senior putra daerah Lampung Timur dengan elektabilitas 23,10% yang diusung PKB dan berasal dari kalangan Keluarga Besar NU.

”Ini akan menjadi salah satu penantang kuat sang petahana apabila bisa memaksimalkan motor PKB dan NU yang ada di Lampung Timur. Kelemahannya adalah sebagai sosok pendatang baru di politik Lampung Timur Dawam Rahardjo masih perlu meningkatkan tingkat popularitasnya lebih tinggi lagi,” jelas Yuli.

Kedua, ada sosok Yusron Amirullah politisi Nasdem dan juga petarung lama di Pilkada Lampung Timur dengan elektabilitas 17,10%.

 

Admin
Penulis