Peretail, lanjutnya, harus melakukan perubahan perilaku bisnis ke arah digital. Karena masyarakat ke depan akan semakin berbelanja lebih mudah dalam jaringan. "Jangan sampai segala sesuatu yang dilakukan selama pandemi berbasis digital seolah-olah darurat," imbuhnya.
Selain itu, dunia pendidikan akan lebih memanfaatkan teknologi digital yang membantu proses belajar mengajar. Sehingga tidak sepenuhnya belajar mengajar harus terjadi di dalam kelas. Ada materi pembelajaran yang bisa disampaikan dalam jaringan. Ada pula materi yang diajarkan di sekolah.
Terpisah, pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menyarankan pemerintah membenahi manajemen komunikasi seiring penyiapan menuju normal baru. Dia menyoroti tiga unsur. Yakni penanganan kesehatan, penegakan hukum, dan komunikasi.
Menurutnya, ketiga unsur tersebut harus dilakukan bersama-sama. Sehingga hasilnya bisa efektif. Ia mencontohkan kasus penolakan rapid test hingga penjemputan paksa jenazah pasien COVID-19. Kasus itu terjadi di beberapa daerah. "Ini karena kesadaran masyarakat terhadap virus Corona belum tinggi. Bisa jadi termakan hoaks. Ini persoalan komunikasi," jelas Direktur Eksekutif Emrus Corner tersebut.
Hal yang sama disampaikan pakar hukum Gayus Lumbuun. Dia menyoroti dari perspektif hukum mengenai kesiapan menuju penerapan normal baru. Protokol yang sekarang menjadi istilah populer, sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti panduan, aturan, hingga kesepakatan. "Bagaimana struktur hukum menjamin pelaksanaan aturan protokol. Yaitu aturan yang betul-betul terukur untuk digunakan," terang mantan Hakim Agung ini. Struktur hukum pelaksana, bisa diterapkan dengan baik jika masyarakat bisa mengikuti. Sehingga dampak-dampak aturan tersebut harus dipikirkan.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio menyebut daerah-daerah yang bersiap menuju normal baru harus memiliki kondisi yang bagus. Penerapan normal baru harus melihat kondisi setiap daerah. Tidak semua daerah punya kondisi yang sama. "Intinya, kita harus tetap aman dulu, sambilk berupaya tetap produktif. Jangan dibalik. Protokol kesehatan harus dipenuhi, hindari perjalanan yang tidak perlu, dan hindari kerumunan. Ini penting sekali untuk diperhatikan," ujar Amin.(rh/fin)