JAMBI - Dalam kesiapan menghadapi skenario kenormalan baru atau New Normal, operasional penerbangan melalui bandara Sultan Thaha Jambi, PT Angkasa Pura II telah menyiapkan berbagai fasilitas, personil dan prosedur operasional bandara dengan mengusung 5 inisiatif utama meliputi Physical Distancing, Health Screening, Touchless Contact, Cleaning & Sanitazion Facilities dan Workforce Protection.
M. Hendra Irawan, Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat implementasi Physical Distancing baik antar penumpang maupun dengan petugas melalui prosedur pembatasan antrian posko pemeriksaan dokumen dan kesehatan menggunakan system antrian elektronik, pemasangan perisai pelindung pada meja posko, konter check in, tenant serta meja pelayanan lainnya untuk mencegah risiko penularan COVID 19.
‘‘Terkait dengan pemeriksaan kesehatan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi dan Gugus Tugas Provinsi Jambi serta Kota Jambi khususnya dalam hal pemeriksaan dan sosialisasi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh beberapa Pemerintah Daerah tujuan,’‘ jelasnya.
Irawan menambahkan bahwa dalam hal implementasi Touchless Contact, pihaknya terus melakukan berbagai inovasi meliputi rekayasa fasilitas pada tombol lift dan pintu customer service airlines sehingga dapat difungsikan menggunakan alas kaki.
BACA JUGA: Kemendagri Perkuat Koordinasi dengan Pemda soal Pilkada di 270 Daerah
Dalam hal penyediaan fasilitas kebersihan dan sanitasi, telah dilakukan penambahan 5 unit fasilitas cuci tangan yang berada di area parkir mobil dan motor serta selasar keberangkatan.‘‘Khusus untuk upaya perlindungan karyawan, kita telah melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan dan Face Shield ke seluruh petugas Frontliner yaitu Airport Security, Custumer Service dan Terminal Inspection sesuai protokol APD yang telah ditetapkan perusahaan,’‘ sebutnya.
Familiarisasi terhadap implementasi skenario New Normal sendiri di bandara terus dilakukan oleh pengelola Bandara kepada seluruh stakeholder bandara meliputi mitra usaha, mitra kerja dan petugas posko terpadu.
Ali Isha Wardhana, Kepala KKP Kelas III Jambi menjelaskan bahwa setiap hari pihaknya menempatkan minimal 5 orang petugas berikut dokter untuk melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan sampai dengan penerbitan klirens Kesehatan sesuai edaran nomor SE.05 tahun 2020 dan SR.04.03/II/6689/2020. Penerapannew normal di masa pandemi Covid19 menjadi perhatian banyak pihak. Terutama KapoldaJambi Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Bersama Pejabat Utama Polda Jambi dan Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, Kapolda turun langsung memberikan sosialisasi penerapan new normal di lokasi Water Front City dan warga yang bermukim di asrama Polres dari pintu ke pintu di Tanjab Barat Selasa (2/6).
Kapolda mengatakan, Polri bersama TNI dan pemerintah telah bekerjasama untuk menerapkan aturan kepada masyarakat untuk selalu memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak serta tidak bersentuhan guna memutus penyebaran virus Covid-19.
BACA JUGA: Telkom dan Jababeka & Co Jalin Kerjasama Peningkatan Kompetensi SDM Indonesia
‘’Kita telah menerapkan pra new normal di kawasan wisata WFC Kuala Tungkal Tanjab Barat, kepada para pedagang yang ada di sini,’‘katanya.Jendral Bintang Dua itu menambahkan, masyarakat bisa kembali normal dalam membuka usahanya kembali seperti semula, dengan beberapa catatan para pedagang harus mengikuti protokol kesehatan
‘‘Standar itu, selain harus mengurangi tempat duduk juga harus mengatur jarak antara tempat duduk satu dengan tempat duduk/meja lainnya, dan tentunya harus tetap memakai masker, serta menyediakan tempat cuci tangan,’’ tambahnya.
Pria yang akrab disapa Firman itu mengaku sosialisasi ini tidak hanya di sini saja, akan tetapi di daerah lainnya juga akan buat standar yang sama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan menuju kehidupan yang normal demi memulihkan perekonomian masyarakat sesuai standar Covid-19.
‘‘Intinya perlu adanya kerjasama antar sesama masyarakat dan petugas,‘‘ tegasnya.
Sementara itu Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro SIK saat diwawancarai menyampaikan, untuk wilayah Kabupaten Tanjab Barat, WFC ini merupakan tempat wisata masyarakat, selain tempat masyarakat Tanjab Barat maupun dari luar, untuk berekreasi, ada juga tempat nongkrong seperti Cafe.
‘‘Selama Covid-19, masyarakat yang berdagang WFC ini adalah tempat pertama yang kita tutup karena rawan Penyebaran Covid-19,’‘ ujar Kapolres.