Gagal.
Tidak ada perusahaan peti mati yang siap dengan ukuran badan Panji.
Keluarga pun ngotot untuk bisa membawa jenazah apa adanya. Bisa lebih memenuhi tata-cara Islam --yang tidak perlu dimasukkan peti.
Pihak RS belum bisa menerima keinginan itu. Masih harus dicari jalan lain: harus dimasukkan plastik.
Keluarga akhirnya bisa menerima. Mayat pun siap dimasukkan plastik.
Gagal.
Tidak ada plastik yang cukup untuk dimasuki jenazah Panji --yang berat badan terakhirnya 150 kg itu.
Terkabullah keinginan keluarga. Untuk bisa membawa pulang jenazah Panji apa adanya. Untuk dimakamkan dalam satu liang dengan ayahnya --yang meninggal dunia 10 tahun yang lalu.
Panji memang keluarga besar. Ia lima bersaudara. Laki-laki semua. Gemuk semua. Si bungsu-pinang-belah-dua-Adit pun 110 kg. Ia 13 tahun lebih muda dari Panji.
Maafkan saya, Panji. (*)