Floyd berteriak-teriak. "Tidak bisa bernafas, tidak bisa bernafas," Floyd mengiba. Lalu memanggil nama ibunya yang jauh di Texas --tiga jam penerbangan dari Minneapolis.
Teman Chauvin meminta agar posisi Floyd dibalik. Agar bisa bernafas. "Kalau ia bisa berteriak berarti bisa bernafas," jawab Chauvin.
Teman Floyd mem-video adegan itu. Tersebar luas. Viral. Dihitunglah berapa lama lutut Chauvin menekan leher Floyd: 8 menit lebih.
Floyd tidak berteriak lagi. Diam.
Chauvin minta temannya mengecek detak nadi Floyd.
"Tidak ada lagi," jawab temannya.
Barulah Floyd dilepaskan. Lunglai. Dibawa ke rumah sakit terdekat: sudah meninggal.
Chauvin dan temannya hanya dibebas-tugaskan. Masyarakat pun demo. Membawa berbagai poster. Banyak yang bunyinya: "tidak bisa bernafas!".
Di hari ketiga --setelah demo menjadi rusuh-- barulah Chauvin ditahan. Dengan tuduhan tadi.
Kini ganti Trump menuduh Antifa: teroris.
Mungkin bisa ganti Antifa yang akan menuduh Trump: rasis! Kalau sempat.(*)