Dia mengatakan program pelindungan sosial yang selama ini berjalan sudah cukup baik dan cakupannya cukup luas.
"Sementara ini sudah cukup baik karena perlindungan sosial kita cukup masif," katanya.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah tetap bersemangat dalam membantu masyarakat terdampak wabah COVID-19.
"Sekali pun ini persoalan yang berat, saya berharap pemerintah tetap memiliki semangat untuk membantu mereka yang terkena dampak sosial dan ekonomi," ungkapnya.
Terlebih, menurutnya tren kasus COVID-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda penurunan. Seiring panjangnya status bencana nasional pandemi Covid-19, seluruh sektor bisnis terpuruk.
"Penyelesaian COVID-19 sampai sekarang belum ada tanda-tanda melandai. Saudara-saudara kita yang terkena dampak sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19 juga makin hari makin banyak," katanya.
Karenanya, negara membutuhkan anggaran yang besar dalam penyaluran bantuan kepada seluruh masyarakat.
"Untuk mengatasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menguras APBN," tuturnya.
Terkait pemberian bansos, Muzani mengusulkan, diberikan tunai dan tidak berupa paket sembako. Bantuan uang tunai itu diyakininya dapat meningkatkan daya beli dan dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyat.
"Dengan demikian, perputaran ekonomi di lapisan terendah dapat bergerak, sehingga pada akhirnya menguatkan ekonomi di tingkat nasional," tuturnya.
Dia juga berharap, pemerintah menyalurkan bantuan melalui tingkat pemerintahan terendah, yakni Kepala Desa.
"Partai Gerindra akan berjuang terus menerus, agar masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dapat bantuan dari pemerintah hingga bulan Desember," tegasnya.(gw/fin)