News . 17/05/2020, 06:33 WIB
Menurutnya, rakyat saat ini sedang berjuang lolos dari wabah COVID-19 yang mengakibatkan hilangnya mata pencaharian. Sementara mereka adalah kelompok yang paling banyak menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS tersebut. "Dengan memberikan jaminan kesehatan terjangkau, menjadi sebuah dasar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Rakyat tidak mungkin cerdas jika kesehatannya terganggu," tukasnya.
Hafisz mencontohkan, di Jerman harga daging dan telur murah. Sementara fasilitas kesehatan juga gratis. Untuk menciptakan kader bangsa yang tangguh, diperlukan gizi dan kesehatan yang prima. "Maka itu, dengan segala hormat saya minta kepada Presiden, untuk BPJS ini jangan dinaikkan," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN tersebut.
Hafisz berpendapat sudah banyak anggaran yang direalokasi. Pemerintah bisa manfaatkan anggaran itu untuk menutup defisit dari BPJS Kesehatan. Tetapi, bukan dengan cara menaikkan iuran. "Kita sudah cukup melonggarkan APBN dan defisit yang naik. Olah saja dari dana belanja pemerintah yang direalokasi ke defisitnya BPJS Kesehatan," tandasnya.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com