Lacak Corona di Zona Merah

fin.co.id - 14/05/2020, 08:50 WIB

Lacak Corona di Zona Merah

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PANGKALPINANG - Pemkot Pangkalpinang melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kota Pangkalpinang melakukan rapid test massal terhadap warga RT 01 RW 01 Kelurahan Lontong Pancur Kecamatan Pangkalbalam, dan Kelurahan Rejosari, Selasa (12/5). Hasilnya, total 189 orang terdiri dari 65 warga Lontong Pancur dan 124 Warga Rejosari, negatif corona.

Tes tersebut dilakukan di Lontong Pancur karena sebelumnya di wilayah tersebut terdapat pasien pasangan suami istri yang terpapar covid-19. Namun kini, sang istri yang berinisal M sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.

Pantauan Babel Pos, rapid tes berlangsung di Kantor Lurah Lontong Pancur di Jalan Kerisi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Selain warga, para perangkat kelurahan dan RT, petugas Babinsa dan Babinkamtibmas juga ikut di rapid test. Lantaran warga yang datang sepi, sebagian petugas harus melakukan rapid test secara door to door. Selain di Lontong Pancur. Pola serupa dilaksanakan di Rejosari.

Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Pencagahan Covid-19 Kota Pangkalpinang, dr. Masagus M. Hakim, M.Kes. mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan rapid test terhadap tetangga pasien. Tujuan rapid test ini ialah untuk melacak lebih luas mengenai penyebaran virus corona di wilayah Pangkalbalam yang masuk dalam zona merah.

“Dengan upaya ini kita bisa memutus mata rantai covid-19 sejak dini, semakin cepat kita atasi, semakin cepat pula kita dalama melakukan penanganan terhadap virus ini, karena denhgan memetakan seperti ini, kita akan tahu sejauh mana penyebarannya,” ujar Hakim kepada Babel Pos di sela-sela rapid test berlangsung.

Hakim menyebut, jika ada hasil rapid test reaktif, maka warga tersebut akan langsung dilakukan tes swab. Dan jika hasil swab juga positif, lanjutnya, warga tersebut akan diakukan isolasi baik secara mandiri maupun isolasi di tempat karantina yang sudah disiapkan oleh Pemkot Pangkalpinang.

“Tapi walaupun hasil rapidnya negatif, kita tetap menyarankan agar warga tetap berada di rumah. Dan bila harus keluar rumah, kita imbau tetap mengenakan masker, menerapkan physical distancing dan mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir,” pintanya.Saat ini diakui Hakim, dua dari tiga pasien yang positif covid-19 memang sudah sembuh.

Namun dengan sembuhnya pasien tersebut bukan berarti grafik penyebaran covid-19 di Kota Pangkalpinang turun. Dia berharap agar masyarakat tetap waspada dengan mengikuti protokol kesehatan covid-19.

“Tapi dengan dua pasien yang sembuh ini, ternyata penyakit ini bisa disembuhkan. Namun untuk grafik, Pangkalpinang masih statis, tetap mantap dengan jumlah PDP yang tidak meningkat dan konfirmasi positif hanya tiga orang. Makanya, kita lebih aktif untuk turun ke lapangan. Selanjutnya, kita akan terjun ke seluruh kelurahan dengan beberapa sampel untuk di rapid test. Karena saat ini, kita punya stok 2.000 rapid test yang berasal dari pengadaan kita, sementara untuk PCR akan kita koordinasikan dengan pihak provinsi,” terang Hakim sembari menyebut bahwa pihaknya memiliki alat swab sebanyak 200 buah.

Namun ketika disinggung sampai kapan virus corona akan berakhir untuk wilayah Kota Pangkalpinang, Hakim mengaku tidak mengetahui secara pasti. Namun dengan melihat kondisi saat ini, secara pribadi dia menilai bahwa untuk kasus covid-19 Pangkalpinang belum mulai. Sebab menurut Hakim, PCR yang dilakukan belum berjalan maksimal.

“Sebagai contoh Palembang. Palembang itu meningkat terus, tapi PCR-nya jalan, mudah-mudahan dengan PCR berjalan maksimal kita bisa memetakan penyebaran virus ini sampai di mana. Untuk itu, mari kita berdoa agar grafik corona kita tetap seperti sekarang ini dan tidak bertambah. Saat ini kan kita masih sisa satu yang positif dan hasil swab keduanya sampai saat ini juga masih positif,” kata Hakim.

Sementara itu, Lurah Lontong Pancur, Deddi Chandra kepada harian ini mengaku, sejak kelurahannya masuk dalam zona merah covid-19, pihaknya sampai saat ini terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan penyebaran covid-19. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar warga mengikuti anjuran pemerintah seperti mengenakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.

“Dan Alhamdulillah secara perlahan warga mulai sadar dan waspada, mereka takut juga terpapar corona. Makanya dengan adanya rapid test ini, kita lebih yakin akan kesehatan warga kita,” kata Deddi.

Deddi mengakui, saat ini satu dari dua pasien positif corona di Lontong Pancur sudah sembuh. Namun pihaknya akan terus memantau aktivitas pasien tersebut yang tinggal di RT 1 RW 1 itu.

“Kita sudah meminta dia untuk melanjutkan isolasi mandiri selama 14 hari dan sebagai antisipasi ainnya, kita juga sudah menerapkan Lontong Pancur sebagai kawasan wajib masker. Ini tujuannya untuk memutus mata rantai covid-19,” tandasnya. (pas)

Admin
Penulis