TAROGONG KIDUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menerangkan banjir di wilayah Kecamatan Cikajang setiap turun hujan deras terjadi akibat minimnya resapan air.
“Resapan air di hulunya sudah rusak. Jadi ketika hujan datang, seluruh air masuk sungai dan meluap ke pemukiman,” ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan kepada wartawan Selasa (12/5).
Selain rusaknya resapan air, Sungai Cibarengkok juga saat ini terus mengalami sedimentasi atau pendangkalan akibat lumpur yang dibawa air dari hulu sungai. Sehingga ketika hujat lebat, sungai tidak lagi bisa menampung air. “Kirmir pembatas sungai juga banyak yang jebol. Jadi air masuk ke pemudikan penduduk,” terangnya. Dengan kondisi sungai yang sudah dangkal, banjir akibat Sungai Cibarengkok meluap sudah beberapa kali terjadi setiap turun hujan.
Untuk kejadian banjir yang terjadi pada Senin (11/5), berdasarkan pendataan, ada tiga rumah warga dan pesantren di Kampung Parohan yang tergenang. Selain itu enam rumah di Kampung Ranjeng dan drainase roboh di Kampung Kumbang Badak Desa Margamulya Kecamatan Cikajang. “Kronologis kejadian akibat curah hujan di wilayah Cikajang cukup deras, sehingga lumpur dari gunung tergerus dan mengakibatkan meluapnya aliran sungai masuk ke perkampungan,” katanya.
Ia mengatakan petugas BPBD Garut dan petugas lainnya dari kecamatan, desa, TNI dan Polri telah terjun ke lapangan untuk meninjau daerah terdampak banjir. Hasil pemantauan, kata dia, bencana banjir bandang itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerusakan bangunan dan menyisakan lumpur di lingkungan pemukiman warga. “Air sudah surut, kapolsek dan anggota jaga serta anggota Koramil bersama-sama dengan warga dan BPBD Garut melaksanakan pembersihan lumpur di sekitar lokasi banjir,” ujarnya. (yna)