242 Pekerja Migran Sampai di Bali

fin.co.id - 13/05/2020, 02:14 WIB

242 Pekerja Migran Sampai di Bali

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Sehari selepas diumumkan Presiden Joko Widodo, pekerja migran Indonesia pun datang secara bertahap. Total sebanyak 242 orang tiba melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (12/5).

Mereka mendapat pengawalan ketat dari Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Bali-Nusa Tenggara yang berasal dari Kodam IX/Udayana.

”Sudah datang. Benar totanya 242 WNI yang bekerja sebagai ABK di kapal Mein Schiff 3 (MS3) telah tiba di Bali menggunakan pesawat sewaan TB-8331 langsung dari Bandara Internasional Hamburg menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali,” terang Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Kavaleri Jonny Harianto, dalam keterangan persnya.

Dari informasi yang ada, perusahaan tempat mereka bekerja sudah menyampaikan kepada perwakilan bahwa para ABK itu telah dinyatakan sehat. Namun mereka tetap diperiksa kondisi kesehatannya sesuai prosedur tetap penanganan di Tanah Air. Mereka sebelumnya sudah diuji secara uji cepat dan uji usap (swab test).

BACA JUGA: Sembilan KMA PTKI Swasta Baru Diterbitkan

Di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai seluruh pekerja migran harus melalui proses pemeriksaan kesehatan, mereka kemudian berangkat menuju Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Niti Mandala di Lapangan Renon Denpasar.

Setelah berada di LPMP, selanjutnya mereka didata dan dijemput oleh masing-masing Satgas Covid-19 kabupaten/kota untuk dibawa ke karantina yang telah disiapkan masing-masing pemerintahan di tingkat dua itu.

Harianto menambahkan, Kodam IX/Udayana ditunjuk langsung oleh Markas Besar TNI sebagai Komando Tugas Gabungan Terpadu dalam percepatan penanggulangan Covid-19 khusus penanganan debarkasi pekerja migran Indonesia.

Total ada 980 personel Kodam IX/Udayana dikerahkan untuk bertugas dalam pengawalan dan pengamanan kepulangan para pekerja migran di bandara dan pelabuhan dan area karantina, yang terlibat dalam tiga satgas gabungan dan 12 sub satgas gabungan di wilayah Bali.

”Peran kita di sini itu mendukung dan membantu pemerintah dalam pengawalan dan pengamanan kedatangan atau kepulangan para PMI baik di Bandara, Pelabuhan dan tempat mereka dikarantina,” jelas Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G.

Pekerja migran datang sekitar pukul 14.09 WITA di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, 133 orang PMI atau ABK Kapal Dream Explore dan 15 orang Non PMI dengan menggunakan pesawat Garuda GA-408 dari Jakarta.

Sementara itu, pihak PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendukung implementasi tes PCR (polymerase chain reaction) terkait Covid-19 bagi setiap pendatang dari luar negeri.

BACA JUGA: Ganja Diduga Bisa Tingkatkan Resistensi Corona

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan penanganan beberapa penerbangan repatriasi WNI sudah disesuaikan agar dapat dilakukan pengetesan PCR terhadap penumpang.

”Seperti misalnya penerbangan repatriasi WNI dari Bangladesh yang mendarat Senin (11/5) malam. Pesawat tidak merapat ke terminal, namun parkir di apron Terminal 3. Kemudian, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) naik ke pesawat untuk menjelaskan prosedur protokol kesehatan,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menyusul penerbitan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020 tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah pada Situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Surat edaran itu diterbitkan pada 7 Mei 2020 dan menyatakan bahwa setiap WNI dan WNA yang tiba di Indonesia harus melalui protokol kesehatan antara lain adalah pemeriksaan rapid test dan/atau PCR terkait Covid-19.

”Setelah itu, penumpang pesawat turun untuk kemudian di apron dilakukan pendataan, tes suhu tubuh, saturasi oksigen, serta klastering oleh KKP. Lalu, seluruh penumpang naik bus untuk langsung menuju Asrama Haji Pondok Gede untuk dilakukan pemeriksaan PCR di asrama. Jadi, penumpang tidak masuk ke terminal, namun langsung menuju Asrama Haji Pondok Gede,” ujar Awaluddin.

Adapun karantina di Asrama Haji Pondok Gede ini sejalan dengan yang disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo pada Senin (11/5/2020) bahwa Presiden Joko Widodo menyetujui asrama haji sebagai ruang isolasi sementara bagi WNI yang baru kembali ke Tanah Air untuk kemudian dilakukan pengawasan dan tes PCR.

BACA JUGA: Hambat Kinerja Daerah, DAU Diminta Tak Ditunda

Di samping itu, Angkasa Pura II juga tengah mengkaji kemungkinan dapat dilakukannya tes PCR di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Apabila tes PCR memang perlu di Soekarno-Hatta, menurut dia, bisa dilakukan di Terminal VIP yang terletak di dekat Terminal 3.

Admin
Penulis