Konsumsi BBM Turun 70 Persen

fin.co.id - 10/05/2020, 01:00 WIB

Konsumsi BBM Turun 70 Persen

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PALEMBANG - Selama masa pandemi Covid-19 sejak beberapa pekan yang lalu, berpengaruh pada konsumsi dan penjualan bahan bakar minyak (BBM) hingga mencapai 50-70 persen. Yang mana penurunan tertinggi terjadi pada aviasi atau penerbangan yang sejak wabah korona ini, penerbangan tidak ada sama sekali.

"Covid-19 ini berdampak secara luas pada sektor ekonomi masyarakat, saat ini saja, penjualan atau konsumsi BBM terus menurun tajam. Seperti diaviasi atau penerbangan, penurunannya bisa mencapai 50-70 persen bila dibanding dengan periode yang sama sebelum merebak wabah tersebut," ujar Region Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rahman Yusuf, dibincangi koran ini di sela-sela penyaluran paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 di Jl Bungaran V, kemarin.

Selain di aviasi, dari sisi retail juga mengalami penurunan yang tidak kalah signifikan. Dimana dari catatan yang ada, angkanya tadi mencapai 30-50 persen dibandingkan sebelum Covid-19. Meski demikian, dia juga mengapresiasi anjuran dan juga imbauan agar masyarakat tetap ada di rumah dan tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

"Dari sisi bisnis, angka penurunannya cukup signifikan. Namun begitu, kita anggap ini sebuah kondisi yang tidak bisa ditolak. Yang terpenting dari ini semua, kesadaran masyarakat untuk tetap berada di rumah selama Covid-19 ini patut kita apresiasi. Paling tidak, warga tetap memiliki kepedulian agar tidak berada di luar rumah bila hal itu tidak benar-benar mendesak," ulasnya.

Meski ada penurunan signifikan pada BBM, hal yang sebaliknya terjadi pada konsumsi gas. Dimana selama dua bulan terakhir, konsumsinya sekarang ini mengalami peningkatan antara 30-40 persen. Dimana hal ini terjadi karena kegiatan masyarakat juga saat mengalami peningkatan terutama saat Ramadan seperti sekarang.

"Sekarang ini konsumsi gas elpiji kita juga meningkat signifikan. Selain ada puasa, juga karena banyak yang tidak beraktifitas di luar rumah. Karena saat ini warga berdiam di rumah dan juga banyak memasak, sehingga kenaikan juga signifikan. Adapun hal ini terus bertahan hingga habis Lebaran," terangnya.

Terkait kondisi masyarakat saat ini, pihaknya juga bertepatan dengan hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei ini, juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako bagi tenaga pendidik. Baik itu guru yang mengajar di sekolah maupun guru mengaji terutama yang saat ini sedang dirumahkan.

"Kita juga memahami kesulitan yang dirasakan oleh masyarakat, banyak yang dirumahkan karena kondisi dari keuangan perusahaan atau tempat kita bekerja juga teejadi penurunan. Akibatnya banyak mereka yang saat ini dirumahkan. Untuk itu, dengan ini kita berikan bantuan paket sembako sekaligus juga untuk Covid-19. Warga yang menerima bantuan ini juga kita dapat dari rekan-rekan media," tegas Rifky.

Abdussalam (37), salah satu guru yang mendapatkan bantuan dari PT Pertamina, mengatakan, sejak pandemi Covid-19 ini, dirinya saat ini sudah dirumahkan oleh pondok pesantren (ponpes) tempat dirinya bekerja selama ini. Tidak hanya itu, dirinya juga saat ini sudah diputus kontrak dari tempatnya mengajar les privat. (afi/ce1)

Admin
Penulis