Ada 250 Tour Guide Menganggur, HPI Dorong Ada BLT dari Pemprov Lampung

fin.co.id - 09/05/2020, 23:07 WIB

Ada 250 Tour Guide Menganggur, HPI Dorong Ada BLT dari Pemprov Lampung

BANDAR LAMPUNG- Virus corona berimbas ke berbagai sektor termasuk pariwisata. Salah satu yang terkena dampak besarnya yaitu pramuwisata atau pemandu wisata (tour guide). Ratusan pramuwisata kini harus banting setir untuk menghidupi keluarganya karena kehilangan penghasilan. Hal itu diungkapkan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Lampung Bhakti Setiadi Negara dalam rapat bersama Gugus Tugas Covid-19 di Ruang Abung, Balai Keratun, Pemprov Lampung, Jumat (8/5).

Ia mengatakan pramuwisata memiliki imbas yang paling besar dari anjloknya pariwisata karena corona. Dari data yang ia himpun, sebanyak 250 pramuwisata yang tergabung dalam HPI Lampung harus menganggur. Dalam rapat bersama yang dipimpin Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, HPI meminta perhatian pemerintah untuk memberikan jaminan sosial bagi kader wisata Sang Bumi Ruwa Jurai.

"Bantuan langsung tunai (BLT) sangat diperlukan oleh anggota kami untuk terus bertahan di samping mencoba mencari alternatif pendapatan lain di tengah wabah ini. Kami juga sangat berharap pada pemerintah agar dapat berkomitmen dalam jaminan sosial tersebut agar dapat memberikan bantuan yg memang sesuai kebutuhan," ujarnya.

Baca : https://fin.co.id/2020/04/13/halo-pak-gubernur-ratusan-tour-guide-lampung-terancam-menganggur/

Pria 31 tahun itu mengungkapkan, stimulan yan riil dari Pemprov Lampung kepada pemandu wisata dapat membantu ekonomi mereka yang kebanyakan sudah menganggur (jobless) sejak Februari lalu. "Hingga kini kami (pemandu wisata) harus memikirkan cara kreatif agar dapat bertahan hidup di tengah situasi ekonomi sulit. Kami pun tak tahu akan seperti apa cara bertahan hidup pramuwisata ke depannya jika wabah ini berlangsung lama," paparnya.

Sebagai catatan pramuwisata ada yang bekerja di bawah perusahaan agen perjalanan, tetapi banyak pula yang menjadi pramuwisata mandiri tanpa bernaung di bawah perusahaan agen perjalanan.

Dalam rapat tersebut, sektor pariwisata menjadi salah satu bahasan ditengah Pandemi Global Covid-19 yang juga berdampak pada perekonomian di Provinsi Lampung. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menerima usulan tersebut. Pihaknya perlu menimbang jalan keluar yang bisa diterima pelaku dan pekerja pariwisata. "Ya karena bagaimanapun, ketika pengusaha dibidang pariwisata agak terganggu karena saat ini ditutup, pekerja nya dirumah kan dan berpengaruh sektor ekonomi. Maka saya menghimbau ini harus diperhatikan apa saja yg bisa kita saling membantu dan mengisi,” ujarnya dilansir dari Radar Lampung (Grup Fajar Indonesia Network).

Ditambahkan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Lampung Edarwan, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Yang intinya terkait percepatan penanggulangan dampak Covid-19 dan merancang bagaimana kondisi pariwisata dengan skema baru, new normal.

“Dalam pertemuan tadi dibahas mengenai percepatan penanggulangan dampak Covid-19 pada pariwisata, dan kedua Merancang bagaimana kondisi selesai kta membangun pariwisata new normal,” beber Edarwan.

Dia menambahkan, kedepan nantinya sektor pariwisata akan hidup di erah new normal disektor. Di mana kedepannya, pariwisata berdiri dengan berwawasan lingkungan, kesehatan dan keamanan.

“Maka sektor pariwisata akan kita ajak membangun sesuai dengan konsep itu. Atau kalau tidak, kita akan tertinggal karena seluruh negara konsep ini bakal dilakukan. Jangan sampai wisman (wisatawan mancanegara) datang kita tidak siap. Kemudian secara teknis saat pariwisata pulih, akan kita implementasi kan, palibg tidak saat ini persiapan konsep itu sebagai persiapan,” tandasnya. (rl/fin/tgr)

Admin
Penulis