BERLIN - Bundesliga menjadi harapan baru liga Eropa bisa bergulir kembali usai pandemi korona memutuskan harapan banyak pihak. Pada Rabu (6/5) lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel memutuskan bahwa Divisi elite sepakbola Tanah Bavaria itu kembali bergulir dua pekan lagi. Putusan itu ditetapkan menyusul pelonggaran lockdown. Ini menjadi angin segar di tengah labirin kelangsungan liga benua biru lainnya.
Namun, bukan berarti laga yang dilangsungkan bakal semarak dan stadion dipenuhi penonton. Laga akan dimainkan di stadion tertutup tanpa penonton dan setiap klub wajib melakukan tes reguler para pemainnya. "Ini memang menjadi yang pertama di Eropa (kelanjutan liga), namun pertandingan akan diizinkan di bawah peraturan yang disepakati," kata Merkel dalam konferensi pers daring dilansir dari ESPN.
Aturan ini mengacu pada proposal yang diajukan oleh operator liga di Jerman, Deutsche Fußball Liga (DFL) untuk melanjutkan Bundesliga. Sejumlah laporan dari media Jerman menyebutkan, 20 klub kemungkinan akan bertanding kembali pada 15 Mei. Sementara itu Divisi 2 liga Jerman mendapatkan lampu hijau setelah pemerintah negara bagian setempat mengizinkannya."Kita akui kita sudah bisa memperlambat laju penyebaran virus. Jadi ini menjadi momen yang tepat untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah pelonggaran ke depan," kata Merkel.
Kendati demikian, latihan Bundesliga juga mendapat sorotan. Para pemain wajib menjaga jarak sejauh 1,5 meter dengan kelompok-kelompok kecil. "Ini langkah yang berani, tapi kita harus tetap waspada," tambah Merkel.
Selain karena pelonggaran lockdown, kelanjutan Bundesliga juga didasari oleh terlalu besarnya risiko menetapkan juara jika harus dihentikan. Berbeda dengan Liga Perancis yang memberikan titel juara sesuai dengan peringkat terakhir. Paris Saint-Germain yang berada di puncak klasemen dengan unggul 12 poin dinyatakan juara. Posisi kedua dan ketiga, Marseille dan Rennes lolos ke Liga Champions. Sedangkan peringkat keempat hingga keenam, Lille, Reims dan Nice lolos ke Liga Europa.
Jika dilihat dari posisi klasemen sementara Bundesliga terlalu rumit dan fatal jika dibatalkan. Juara bertahan Bayern Munchen memang masih mengisi posisi paling atas klasemen sementara dengan koleksi 55 angka. Namun, posisinya belum mendominasi. Poin Munchen hanya selisih empat dengan runner up Borussia Dortmund.
Bahkan, dengan peringkat ketiga RB Leipzig pun nilai Munchen hanya terpaut 5 dan dengan peringkat keempat Borussia Monchengladbach juga hanya berselisih 6. Selain itu, setiap tim masih menyisakan sembilan pertandingan lagi sehingga peta klasemen masih bisa berubah.
Menjadi sebuah kewajaran jika Dortmund dengan senang hati mendengar kabar liga bakal bergulir lagi. Bagi Kepala eksekutif klub, Hans-Joachim Watzke, liga kali ini membuat menjadi tertantang. "Liga lanjutan ini berat bagi kami. Untuk bermain tertutup menjadi tantangan besar, karena semangat untuk menang ada dari para pendukung kami," ujarnya dilansir dari situs resmi klub."Di sisi lain, kami harus paham jika tidak dilanjutkan, krisis keuangan akan mencengkeram kami lebih erat," sambungnya.
Terpisah, CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, bersyukur harapannya untuk melihat para punggawanya bermain akhirnya kesampaian. Ya, baginya menyelesaikan liga merupakan cara paling ideal bukan cuma menentukan juara tetapi juga membuka persaingan meraih tiket ke kompetisi Eropa musim depan. "Penting bagi Bundesliga ditentukan di lapangan, tidak seperti Belanda atau Prancis. Hal seperti itu menimbulkan masalah. Siapa yang berhak ke Liga Champions atau terdegradasi?” kata Rummenigge dikutip dari Sky Sports.
Pernyataan Rummenigge seolah-olah menyindir Liga Eredivise (Belanda) dan Ligue 1 (Perancis) yang terlalu ketakutan menghadapi krisis finansial akibat virus korona. "Hal semacam itu menimbukan ketidak puasan serta masalah legal. Sudah bagus Bundesliga dilanjutkan. Dampak finansialnya bakal besar, jika Bundesliga berhenti dan menyakitkan bagi klub,” tandasnya. (fin/tgr)