MAKASSAR — Salah satu langkah Pemkot Makassar untuk mendeteksi secara dini masyarakat yang kemungkinan terpapar virus covid 19 adalah melakukan rapid test (tes cepat).
Hingga hari ini, rapid test tahap kedua yang digelar Pemkot Makassar dari 23 April lalu telah menghabiskan sebanyak 6000 alat tes dari 10000 ribu alat yang disediakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, hingga hari ini, Kamis (7/5/2020), sebanyak 316 orang dinyatakan positif dari pemeriksaan rapid test.
“Baru 6000 alat yang jalan, kita imbau kepada masyarakat yang sudah kontak dengan pasien positif untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas untuk dirapid,” ujarnya, Kamis (7/5/2020).
Kedepannya, kata Naisyah, semua masyarakat yang dinyatakan positif rapid akan diisolasi selama 14 hari di hotel Swiss Bell yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi.
“Kita usahakan kalau hasil rapid test positif kita hanya usahakan intervensi gizi yang baik di hotel istirahat, istirahat total, rekreasi. Jadi pada rapid selanjutnya bisa negatif jadi tidak perlu swab,” ujarnya.
“Diharapkan imunnya bagus bisa negatif rapid test selanjutnya. Kalau misalnya rapid test kedua masih positif baru dilakukan tindakan swab,” tambah Naisyah.
Lebih lanjut, kata dia meski semua yang positif hasil rapid test diharapkan isolasi di hotel, akan tetapi ada juga yang menolak di hotel dan lebih memilih di rumahnya.
“Kalau rumahnya lantai dua misalnya, dan mereka hanya tinggal berdua, itu bisa saja,” lanjutnya.
Yang diprioritaskan untuk dirawat di hotel adalah mereka yang tempat tinggalnya tidak memenuhi syarat untuk melakukan isolasi mandiri.
“Seperti 1 rumah 10 orang yang tinggal bagaimana mau isolasi kalau kamarnya duaji. Kalau di dalamnya hanya tersedia satu kamar mandi bagaimana caranya,” ungkap Naisyah.
Diketahui, rapid test massal dilaksanakan Pemkot Makassar di 47 Puskesmas yang tersebar di Kota Makassar. (ikbal/fajar)
