Ujian Berat Paulo Dybala

fin.co.id - 06/05/2020, 10:52 WIB

Ujian Berat Paulo Dybala

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

TURIN — Pandemi virus corona menjadi ujian berat bagi penyerang Juventus, Paulo Dybala. Kondisi kesehatannya sudah membaik, namun hasil tes pemain timnas Argentina itu tetap saja positif.

PEMAIN kidal berusia 26 tahun tersebut terpapar COVID-19 sejak Maret lalu. Juventus mengumumkan Dybala bersama kekasihnya, Oriana Sabatini positif corona pada 21 Maret dan langsung menjalani karantina.

Dybala menjadi pemain ketiga Juventus yang terpapar virus mematikan ini. Bek Si Nyonya Tua, Daniele Rugani menjadi pemain pertama yang dinyatakan positif corona, kemudian disusul gelandang, Blaise Matuidi.

Saat ini, Rugani dan Matuidi sudah sembuh dan siap berlatih kembali Mei ini. Pun demikian dengan sang kekasih, Oriana Sabatini. Penyanyi asal Argentina itu termasuk satu dari lebih dari 1.200 orang yang dinyatakan pulih dari virus corona di Italia.

Tiga rekan Dybala dari Argentina; German Pezzella, Ezequiel Garay, dan Matias Vargas juga sudah bebas dari virus yang masih tanpa obat ini. Pemain Fiorentina, Valencia, dan Espanyol itu menurut El Libertador sudah pulih sejak beberapa waktu yang lalu.

Untungnya, Dybala bukan satu-satunya pemain Serie A yang dibikin menderita dan kebingungan oleh COVID-19 ini. Kiper Atalanta, Marco Sportiello juga masih dinyatakan positif. Seperti Dybala, pemain Italia itu tampak sehat. Sportiello bahkan sempat dinyatakan negatif pada tes kedua sebelum kembali dilaporkan positif pada pemeriksaan ketiga.

Dybala sendiri diberitakan menjadi salah satu alasan Cristiano Ronaldo untuk tetap tinggal di kota asalnya, Madeira, Portugal. Superstar Juventus itu terlambat kembali ke Italia dan baru sampai kemarin karena ia khawatir penularan virus ini akibat Dybala yang masih positif.

Kepada penyanyi Brasil, Anitta, Dybala dalam wawancara Instagram untuk Adidas mengatakan tidak pernah berpikir akan mengisolasi diri begitu lama akibat pandemi virus corona. Ia pun secara terbuka mengaku sudah rindu bertemu rekan setimnya dan bermain kembali.

"Sejujurnya, saya tidak pernah berpikir saya akan melewatkan bermain dan berlatih selama itu. Saya merasa perlu berlatih, bertemu rekan satu tim dan teman, dan setidaknya menyentuh bola karena berlatih di rumah tidak pernah sama. Saya harus memakai sepatuku dan berlari, mencetak gol,” katanya dikutip dari Football Italia.

Eks pemain Palermo itu tidak bisa memprediksi kapan ia akan kembali ke lapangan meski rekan setimnya dipastikan mulai berlatih pada 18 Mei mendatang. Serie A sendiri akan dilanjutkan pada awal Juni.

“Kami tidak tahu persis kapan kami akan kembali. Ini tidak seperti liburan, ketika Anda tahu Anda akan beristirahat untuk jumlah waktu tertentu. Tapi saya sudah berlatih di rumah, karena saya membawa beberapa alat pelatihan ke rumah,” jelasnya.

Untungnya, kebosanan Dybala sedikit terobati dengan yoga yang ia lakukan. “Terisolasi di rumah untuk waktu yang lama membuat saya merasa ingin mencoba hal-hal baru. Sebagai contoh, saya menemukan gairah baru - yoga. Saya menyukainya dan saya sadar itu banyak membantu saya. Sekarang saya hanya perlu relaks dan tetap menjaga kondisi, tak ada yang lebih penting dari itu saat ini," kunci pemain berjuluk La Joya tersebut. (amr/*)

Admin
Penulis