Menurut Hasto, alamarhum Didi Kempot dikenal dekat dengan rakyat, tidak hanya dengan kader PDI Perjuangan, tetapi juga dengan basis wong cilik partai nasionalis-Soekarnois tersebut.
Di mata loyalis Partai, kata Hasto, Didi Kempot mampu mengangkat tema kerakyatan, problematika, mimpi, dan sekaligus harapan rakyat dalam bahasa sehari-hari. ”Tidak heran, puncak karyanya melalui lagu Ambyar, yang begitu artikulatif dan membumi,” ucapnya.
PDI Perjuangan bersama komunitas "Sobat Ambyar" ikut menjiwai makna patah hati "mending dijogeti" sebagaimana sering disampaikan oleh almarhum dalam berbagai kesempatan.
BACA JUGA: Tagihan Listrik Pelanggan Membengkak
Menurut Hasto, di mata PDI Perjuangan, almarhum Didi Kempot yang oleh masyarakat Suriname dikenal sebagai Bon Jovi from Java tersebut mampu menggelorakan semangat Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. ”Almarhum sangat mencintai kebudayaan sendiri melalui kepeloporannya secara total dalam musik campur sari," katanya.Karena menyatunya alam batin Didi Kempot dengan suasana kebatinan rakyat, menurut Hasto, ketika Didi Kempot mendendangkan lagu ciptaannya, PDI Perjuangan pun merasakan dendang itu sebagai nyanyian rakyat itu sendiri.
Sementara di mata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Didi Kempot merupakan sosok seniman campursari yang mampu menembus semua batasan dan kelompok pecinta musik di Indonesia melalui karya-karyanya.
”Beliau bisa memahami pendengar, bagaimana membuat musik campursari diterima di dunia yang cukup modern ini. Musik yang dulu banyak orang bicara itu 'katrok', itu musik tradisional, ternyata bisa dibuat sebagai musik yang sangat populer dan digemari semua kalangan,” kata Ganjar.
Di mata Ganjar, Didi Kempot merupakan sosok musisi yang luar biasa, merakyat dan yang sangat mengerti bagaimana berkreasi. ”Dalam bermusik, biasanya orang mengatakan, saya berpendidikan tinggi, tidak suka musik seperti ini. Batasan-batasan itu semua disasak habis oleh Didi Kempot. Beliau sangat fenomenal dan menurut saya beliau adalah maestro yang mampu membawa musik tradisional bisa digemari di seluruh dunia,” ujarnya.
BACA JUGA: 2 Jenderal Polisi Isi Pos Penting Kemenkumham
Ganjar juga masih ingat betul saat acara kebangsaan yang digelar TNI/Polri di Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima Semarang, di mana saat itu, Ganjar bareng bersama Didi Kempot dan ribuan penggemarnya yang tergabung dalam Sobat Ambyar. ”Itu seru sekali dan sangat menghibur. Semua Sobat Ambyar bersuka cita tidak memandang suku, ras, agama. Ada adik-adik dari Papua ikut nyanyi dan berjoget bersama, itu sangat bagus,” katanya.Terakhir bertemu, lanjut Ganjar, saat Didi Kempot hendak mengadakan konser amal dari rumah di salah satu televisi nasional, belum lama ini. ”Saya juga pernah nonton wayang bersama Pak Jokowi dan bintang tamunya Didi Kempot. Waktu itu Pak Jokowi sampai terpingkal-pingkal ketawa. Kami ngobrol bertiga bareng, dan saat ada permintaan Didi Kempot nyanyi lagu Bojo Galak, dia gak berani takut sama Pak Jokowi,” kenangnya.
Orang nomor satu di Jateng itu mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum Didi Kempot agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. ”Kita semua kehilangan, mari berdoa agar Didi Kempot husnul khotimah,” ujarnya.
Senada disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan almarhum Didi Kempot sebagai pribadi yang rendah hati dan menjadi contoh kaum muda bahwa menjadi apapun nanti supaya tetap ingat jati dirinya. ”Indonesia kehilangan Didi Kempot, seniman besar yang rendah hati dan populer di semua kalangan usia dan golongan,” kata Haedar.
Dia mengatakan lagu yang dibawakan Didi mengena, membangkitkan rasa dan semangat yang penuh arti. Kerendahan hati Didi, kata dia, merupakan contoh seorang yang populer, tapi tetap membumi di kehidupan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Percepat Penanganan COVID-19, Catridge TCM Disiapkan
Seniman musik campursari itu, lanjut dia, mampu menunjukkan sebagai pribadi yang tetap mencintai budaya sendiri dan dapat memberi makna melalui karyanya. Haedar berharap almarhum Didi diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT. ”Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” katanya.Untuk diketahui penyanyi campursari Didi Kempot dimakamkan di TPU Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang merupakan kampung halaman istri almarhum. Jenazah dibawa dari Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, melalui jalur darat tersebut, tiba di rumah duka sekitar pukul 14.10 WIB untuk disemayamkan dan dishalatkan. Kemudian jenazah dimakamkan di tempat pemakaman umum yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.
Sejak mobil ambulans datang dan peti jenazah dikeluarkan, tangis kesedihan dari keluarga, tetangga dan Sobat Ambyar yang hadir langsung pecah. Demikian juga, saat peti jenazah diturunkan ke dalam liang lahat. ”Didi Kempot adalah sosok seniman dan pencipta lagu yang kreatif. Ia tidak bisa diam. Hal-hal yang terjadi di sekitarnya justru menjadi insiprasinya untuk mencipta lagu,” tutur kakak almarhum, Lilik Subagyo di Ngawi.
Ia mengaku keluarga sangat kehilangan dengan kepergian sang Maestro yang cukup mendadak. Bahkan sebelum meninggal, Didi Kempot juga sedang dalam tahap menyempurnakan lagunya berjudul Kapusan Janji yang baru saja direkam ulang dengan berkolaborasi bersama Yuni Shara. ”Keluarga dan Sobat Ambyar sangat kehilangan dengan kepergian Mas Didi. Memang jadwal dia belakangan ini sangat padat sehingga kecapekan," katanya.
Ia mewakili keluarga besar meminta Sobat Ambyar untuk mendoakan Didi Kempot agar semua amal ibadahnya diterima oleh Tuhan YME dan karya-karya lagunya tetap disukai meski sang Maestro telah berpulang. Proses pemakaman jenazah tidak hanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga, namun juga para Sobat Ambyar yang rela datang dari berbagai wilayah, Solo, Ngawi, dan sekitarnya. (ful/fin)