Akibat Ulah Pengepul, Harga Jagung Terus Anjlok

fin.co.id - 04/05/2020, 16:14 WIB

Akibat Ulah Pengepul, Harga Jagung Terus Anjlok

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

MAKASSAR–  Petani jagung masih jauh dari kesejahteraan. Harga terus anjlok akibat ulah pengepul.

Harga di petani hanya kisaran Rp1.500 per kilogram. Sementara di Industri meembeli sesuai Harga Pokok Pemerintah (HPP) yakni Rp3.150 per kilogram.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyadari masalah ini. “Jagung ini ada permainan di tingkat pedagang, pengumpul,” ungkap Nurdin.

Nurdin mengaku telah menegaskan kepada para tengkulak agar melakukan reaktualisasi soal harga jagung di tingkat petani. “Makanya kalau ini dia tidak segera melakukan reaktualisasi, terutama harga di tingkat petani, kita ambil alih nanti,” tegasnya.

Menurut Nurdin, masalah serupa sering terjadi dari tahun-ke tahun. Ironisnya harga anjlok di saat petani melakukan panen, sementara saat penanaman harga justru naik tinggi.

“Saya yakin itu kita akan ambil alih, karena sudah sekian lama petani tetap menderita ketika panen raya harganya pada jatuh,” ungkapnya.

Salah satu solusi yang juga akan dlakukan Nurdin adalah membuat Pergub HPP jagung. Pergub ini kata dia akan menjadi acuan seluruh daerah untuk membeli jagung dengan harga yang layak.

Nurdin juga mengimbau seluruh kepala daerah untuk peduli terhadap petani jagung. “Kepala daerah harus menata dengan baik harga-harga di petani,” pesannya.

Selain jagung, komoditas kopi juga anjlok. Sekarang harga di petani hanya kisaran Rp7.000 per liter. Padahal normalnya di atas Rp10 ribu.

Salah satu petani kopi kalosi di Kabupaten, Enggus Barman, mengakui hal ini. Menurutnya, rendahnya harga akibat permintaan yang turun.

“Iya murah karena seluruh kafe-kafe tutup karena virus korona ini,” sebutnya. (mum/iad)

Admin
Penulis