News . 01/05/2020, 16:39 WIB

Permintaan Menurun, Petani di Meksiko Donasikan Tomat

Penulis : Admin
Editor : Admin

MEKSIKO - Para petani tomat di Meksiko kesulitan untuk menjual hasil panen mereka di dalam maupun luar negeri karena gangguan wabah virus corona sehingga harus menyumbangkan sebagian hasil panen ke bank makanan atau menggunakannya untuk makanan ternak.

Permintaan tomat dari Sinaloa, negara bagian penghasil tomat di Meksiko, turun hingga 40 persen di beberapa daerah di antara para petani pemasok tomat ke berbagai bisnis, mulai dari hotel hingga restoran makanan cepat saji termasuk Subway dan McDonald's, kata para petani.

Semua petani telah terpukul dengan kebijakan pemerintah Meksiko dan Amerika Serikat untuk menunda kegiatan bisnis yang tidak penting dan menyarankan agar masyarakat tetap di rumah, terlepas dari upaya para petani untuk menjual ke bisnis yang masih buka, seperti supermarket.

BACA JUGA: Mulai Hari Ini Iuran BPJS Kesehatan Turun

"Sejumlah besar panen telah diberikan kepada bank makanan dan lembaga bantuan swasta lainnya. Terkadang jumlahnya lebih dari yang (bank makanan) dapat ambil," kata Enrique Rodarte, presiden asosiasi petani Rio Culiacan di Sinaloa.

Rodarte memperkirakan 10 hingga 15 persen dari panen telah dibagikan di negara bagian barat laut, dan hampir 30 persen dari produksi dihentikan lebih awal karena beberapa petani memberhentikan pekerja harian atau hanya menghentikan produksi mereka.

"Membuangnya atau membiarkannya rusak sudah sangat diminimalkan karena (sebagian) diberikan kepada ternak, tetapi itu juga termasuk membuang karena saya tidak menanam tomat untuk diberikan kepada sapi," ujar dia.

Rodarte mengatakan bahwa meskipun situasinya sedikit meningkat selama bulan April, beberapa buruh tani telah kembali ke negara bagian asal mereka di Meksiko selatan dan barat karena kekhawatiran bahwa mereka tidak akan dapat kembali selama karantina wilayah.

BACA JUGA: Bupati Tegal Siapkan Tempat Karantina Bagi Pemudik

Meksiko saat ini berencana untuk melonggarkan langkah-langkah karantina pada akhir Mei. Namun, Rodarte khawatir krisis akan semakin mendalam jika restoran tetap tutup setelah bulan depan saat Baja California dan negara-negara bagian di Meksiko tengah memulai produksi tomat.

"Kami semua berjuang untuk (menjual tomat ke) supermarket, dan yang sudah lama bermitra dengan mereka adalah yang tetap dipakai," kata Rodarte. Ia menambahkan bahwa para produsen terkecil cenderung yang paling terancam.

Bir, alpukat, dan tomat adalah ekspor pertanian utama Meksiko pada 2019, menurut data resmi pemerintah. Ekspor tomat bernilai sekitar dua miliar dolar AS (setara Rp30,3 triliun). Sekitar 70 persen tomat hasil produksi Meksiko dijual ke Amerika Serikat.(dbs)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com