News . 30/04/2020, 20:36 WIB

Enam Menit Pemaparan, Mendagri: Pemulihan, Itu Prioritas!

Penulis : Admin
Editor : Admin

"Semua itu berubah atau terkendala dengan adanya fenomena dunia yang tidak diprediksi sebelumnya yakni krisis yang dipicu oleh Covid-19," ujarnya.

Menurut Mendagri, pandemik Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang berimbas kepada banyak sektor, mulai dari sektor keuangan finansial, ekonomi, bahkan sosial.

"Kita melihat bahwa pandemik Covid-19 ini adalah pandemik terluas dalam sejarah umat manusia, 213 negara per hari ini sudah terpapar , belum pernah ada pandemik yang merambah sampai 213 negara, hampir semua negara di dunia," katanya.

Dampaknya juga lanjut Tito, dirasakan oleh Indonesia. Tidak terkecuali oleh daerah-daerah di Tanah Air. Bahkan, daerah mengalami dua pukulan sekaligus karena adanya pandemik Covid-19 ini.

Pukulan pertama di bidang keuangan dimana transfer pusat akan berkurang karena pendapatan pusat juga berkurang karena mandeknya berbagai sektor, salah satunya sektor pariwisata dan lainnya. Pukulan kedua, pendapatan asli daerah juga akan berkurang.

"Saya melihat bahwa kita ahrus mengambil langkah di yengah ketidakpastian. Membuat perencanaan di tengah suasana yang tidak pasti. Kita berharap tentunya krisis Covid-19 ini segera berakhir," ujarnya.

Mendagri juga kembali mengingatkan tentang pentingnya disiplin menerapkan physical distancing dan menjaga kesehatan serta kebersihan. Menurutnya, setiap orang wajib pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun atau menyemprot desinfektan serta sangat penting untuk menjaga agar jangan sampai ada kerumunan sosial. Dengan begitu,mata rantai penyebaran virus bisa diputus.

Baca juga:  Kapuspen: Tak ada Kebijakan Mendagri yang Dadakan!

"Karena harus melakukan perencanaan di tengah ketidakpastian, sekali lagi meskipun kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar krisis ini bisa berkahir di tahun ini juga, namun kita harus juga siapkan juga dua skenario jika ini berlanjut, " ujarnya.

Opsi kesatu atau skenario pertama, kata Tito, jika Covid-19 ini masih berlanjut maka fokus tetap pada penanganan Covid-19, mulai dari mencegah penyebarannya, memperkuat sistem kekebalan tubuh warga, memperkuat kapasitas dan sistem kesehatan, ketahanan pangan, pengembangan industri alat kesehatan.

Tak luput pula fokus pada jaring pengaman sosial lewat bantuan-bantuan sosial kepada warga yang sulit. Dan juga menjaga agar dunia usaha tetap bisa hidup. Ekonomi tetap berjalan meskipun lamban dibandingkan sebelumnya. Intinya ekonomi jangan sampai mati sema sekali. "Apalagi pemulihan, itu prioritas kita nomor satu," kata Tito.

Prioritas nomor dua atau opsi kedua, kata dia, jika Covid-19 ini masih tetap berlangsung sampai tahun 2021. Maka yang harus diprioritaskan adalah program-program yang mendesak. Mendesak bagi skala nasional. Strategis sifatnya dan kemudian program yang mendesak untuk tingkat kewilayahan atau daerah itu sendiri yang tidak bisa ditunda.

Baca juga: Gini Rasio Sulteng Naik, Bahtiar: Sekarang Fokus Pemulihan

"Itulah saya kira dua program penting bila skenarionya adalah Covid-19 di tahun 2021 masih berlanjut. Mudah-mudahan Tuhan baik dengan kita dan saya yakin Tuhan baik. Tahun 2020 selesai kriss ini maka di tahun 2021 kita harus fokus pada pemulihan, terutama pemulihan ekonomi, pemulihan sektor-sektor yang dapat memajukan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com