News . 24/04/2020, 01:15 WIB
JAKARTA - Indonesia tidak ketinggalan untuk melakukan pengembangan vaksin Covid – 19. Saat ini pemerintah dan Biofarma berkolaborasi tak hanya untuk vaksin tetapi juga alat diagnostik dan pemanfaatan bioplasma pasien sembuh. Pengembangan vaksin Covid-19 membutuhkan waktu yang panjang, pendanaan, kerja sama multipihak, regulasi serta kebijakan dari pemerintah.
Biofarma telah memiliki pengalaman teknis pengembangan vaksin yang diakui Badan Dunia untuk Kesehatan atau WHO. Produk vaksin yang dihasilkan Biofarma telah digunakan oleh 130 negara. Menyikapi situasi pandemi Covid-19, Biofarma didukung penuh BPOM dalam pengembangan vaksin. Di samping vaksin, pemerintah juga mendukung pengembangan herbal untuk menangkal virus SARS-CoV-2. Pencegahan di tengah penyebaran wabah perlu secara masif dilakukan berbagai pihak.
Perwakilan The Green Coco Island Wisnu menyampaikan usulan produk-produk untuk pencegahan Covid-19, yaitu Extra VCO (Virgin Coconut Oil). Herba ini dapat dimanfaatkan untu meningkatkan imunitas tubuh dengan meminumnya. Minyak juga mengandung flucare untuk melindungi nasopharynx (semprot hidung, mulut, dan mata) dan membersihkan diri menggunakan black soap untuk membunuh virus dalam 20 detik.
Penelitian mengenai VCO banyak didukung oleh jurnal ilmiah global (German Cancer Research Center, US) serta saat ini sedang diteliti oleh Filipina bersama WHO. ”Walaupun VCO sudah terdaftar di BPOM, namun belum dilakukan uji klinis dan empiris untuk ditetapkan sebagai OHT (Obat Herbal Terstandar) atau fitofarmaka,” ujar Wisnu.
Fitofarmaka merujuk pada tahapan herbal yang sudah diujikan ke manusia dan telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk terstandarisasi.
Sementara itu, perwakilan BPOM Tepi menyampaikan bahwa pihaknya sudah meluncurkan buku inventori Coronavirus disease dan dalam waktu dekat akan meluncurkan dua buku terkait buku pedoman herbal dan suplemen kesehatan menghadapi Covid-19 yang sudah terdaftar di badan POM.Terkait dengan pengembangan vaksin dan produk herbal, sinergi sektor lintas dari pemerintah dibutuhkan untuk mendukung pengembangan itu.
”Pengembangan vaksin dan obat bersumber dari kearifan lokal membutuhkan sinergi pemerintah dengan laboratorium-laboratorium dan industri farmasi, BUMN dan swasta,” ujar Deputi Bidang Sistem Nasional Wantannas Toto Siswanto dalam diskusi ruang digital dengan topik Strategi Penanganan Covid-19 Melalui Pengembangan vaksin dan Obat Herbal, pada Kamis (23/4).
Inisiatif dari masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19 itu, perlu disambut baik oleh Pemerintah dan memberikan dukungan.Pembahasan mengenai strategi pengembangan vaksin Covid-19 dan herbal terangkum dalam diskusi virtual yang diselenggarakan BNPB dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas). Diskusi melibatkan kementerian, lembaga, perguruan tinggi dan praktisi kebencanaan.
Sementara itu hingga Kamis (23/4) pukul 20.00 WIB sudah ada 960 pasien di Tanah Air yang dinyatakan sembuh dari 7.775 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan dengan data Selasa (21/4) pukul 12.00 WIB, yaitu jumlah kasus positif bertambah 357 orang, pasien sembuh bertambah 47 orang, dan pasien meninggal bertambah 11 orang.
”Untuk pasien yang meninggal sebanyak 647 kasus. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 18.283 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 195.948 orang,” terang Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB sebagaimana disiarkan secara daring yang dipantau di Jakarta, Kamis (23/4).
Kemudian, Kalimatan Selatan dan Papua (masing-masing tujuh kasus), Kalimantam Timur, Sumatera Barat, dan Papua Barat (masing-masing lima kasus), Sumatera Selatan (empat kasus), Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Maluku Utara (masing-masing dua kasus), serta Bangka Belitung, Jogjakarta, Jambi, Kalimantan Selatan, dan Riau (masing-masing satu kasus).
Sedangkan penambahan pasien sembuh terjadi di Jawa Timur (11 orang), Bali dan Jawa Barat (masing-masing delapan orang), Sulawesi Selatan (lima orang), DKI Jakarta dan Papua (empat orang), Sumatera Barat (tiga orang), Jogjakarta dan Nusa Tenggara Barat (masing-masing dua orang).
Penambahan pasien meninggal terjadi di Sulawesi Selatan (empat orang), Jawa Barat (tiga orang), Jawa Timur (dua orang), serta Sumatera Barat dan Sumatera Utara (masing-masing satu orang).
Pemerintah sendiri telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 59.935 spesimen terhadap 48.647 orang yang dilakukan oleh 43 laboratorium. Terhadap pemeriksaan tersebut, 7.775 orang dinyatakan positif COVID-19, sedangkan 40.872 orang dinyatakan negatif.
Sementara itu Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, merawat sebanyak 605 pasien positif Covid-19. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono dalam keterangan persnya, Kamis, menyebutkan RSD Wisma Atlet merawat inap total sebanyak 694 pasien. Total pasien tersebut terbagi atas 397 pria dan 297 perempuan, dengan perincian sebanyak 605 orang berstatus positif Covid-19, 75 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) 14 pasien.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com