News . 24/04/2020, 04:27 WIB

Felix Siauw: Jadi Pemimpin itu Jangan Bingung dan Plin-Plan

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA-  Semenjak dua hari terakhir, pernyataan presiden Joko Widodo jadi perbincangan hangat di jagat maya. Pernyataan itu terkait perbedaan mudik dan pulang kampung. Ada yang membela pernyataan presiden dua periode itu, ada pula yang menulis sindiran-sindiran halus.

Ustad Felix Siauw, menulis salah satu kisah dalam perjalanan pemimpin-pemimpin Islam pada zaman dulu. Zaman awal mula kebangkitan Islam. Lewat catatan kecilnya di akun sosial media, Felix menulis tentang ketegasan seorang pemimpin.

"Sekarang kita tahu, pemimpin itu tidak boleh bingung, tidak boleh curhat, tidak boleh plin-plan. Sebab ia panglima tertinggi. Andai yang tertinggi saja galau, bagaimana bawahannya," tulis Felix.

Berikut catatan Felix Siauw soal ketegasan pemimpin:

Pemimpin Tegas Itu Hasil Syariat

Kebanyakan sahabat sangat lunglai ketika diputuskan bahwa mereka harus pulang lagi ke Madinah di saat itu. Bagaimana tidak, rindu mereka akan thawaf sudah diujung rasa

Namun perjanjian itu sudah terjadi, sahabat Umar yang sedari awal sangat tersinggung dengan poin-poin yang ditawarkan Quraisy, juga sangat terpukul dengan kejadian ini

Sampai-sampai ia berkata pada Rasulullah, "Bukankah engkau adalah Nabi Allah? Bukankah kita diatas kebenaran?". Sebuah pernyataan yang mewakili rasa hatinya

Tapi panglima tertinggi adalah Rasulullah. Keputusan ada di tangannya, dan beliau tenang menjawab, "Aku utusan Allah, Aku takkan mendurhakai-Nya, Dia-lah penolongku", keren

Sepeninggal Rasul, giliran Khalifah Abu Bakar menghadapi masalah multidimensi. Ancaman Persia dan Romawi, para murtadin, nabi palsu, dan penolak pembayar zakat

Disaat semua perlu perhatian, beliau berangkatkan pasukan Usamah bin Zaid ke Romawi. Umar tidak setuju, begitu juga sahabat lain yang merasa ada yang lebih perlu didahulukan

Sekali lagi, Khalifah Abu Bakar, sebagaimana Rasul saat di Hudaibiyah, adalah panglima tertinggi. Beliau menunjukkan, bagaimana kualitas pemimpin di dalam Islam

Beliau berkata, "Andai tidak ada yang tersisa di negeri selain diriku, aku tetap akan melaksanakan hal itu". Mengapa? Sebab ekspedisi itu program dari Rasulullah saw

Sekarang kita tahu, pemimpin itu tidak boleh bingung, tidak boleh curhat, tidak boleh plinplan. Sebab ia panglima tertinggi. Andai yang tertinggi saja galau, bagaimana bawahannya?

Dan dalam Islam, ketegasan seorang pemimpin itu menjadi anti-otoriter, sebab ia bukan memutuskan berdasarkan dirinya sendiri, tetapi berdasarkan Kitabullah dan Sunnah

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com