“Saya juga melihat di lapangan harga gabah kering turun lima persen, tapi berasnya naik 0,4 persen. Ini ada apa? Tolong lapangannya diperiksa betul, pasti ini ada masalah. Kalau harga gabah kering turun, mestinya harga berasnya juga ikut turun. Ini petani tidak dapat untung, tapi harga beras naik, masyarakat dirugikan. Yang untung siapa dicari,” ujarnya.
Menjelang Ramadan, Jokowi meminta tidak ada kenaikan harga bahan pokok. Menteri dan pimpinan lembaga terkait diminta untuk selalu memeriksa ke lapangan.
“Kita harus jaga betul-betul agar harga bahan-bahan pokok terjangkau rakyat, jangan sampai terjadi kenaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima meminta seluruh BUMN yang bergerak di bidang pangan dapat antisipatif dalam menjaga stok, aksesibilitas, dan harga pangan.
"Saya berharap, klaster BUMN Pangan ini betul-betul tidak sekedar reaktif tetapi sangat antisipatif untuk melakukan berbagai antisipasi dengan data-data yang sekarang ini ada," katanya.
Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat menyusun peta jalan dalam rangka melakukan sinergi antar-BUMN pangan.
"Kementerian BUMN dan BUMN pangan harus menyusun dan mengimplementasikan strategi secara terintegrasi dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan," ujar politisi PDI Perjuangan itu. (gw/fin)