Ia berpendapat bahwa daripada menaikkan jumlah kuota penerima maupun pagu program kartu prakerja, APBN yang ada dapat dimaksimalkan untuk menambah anggaran bantuan sosial lainnya seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Untuk itu, ujar dia, tindakan penambahan kuota yang diikuti dengan penambahan pembiayaan pemerintah dari yang semula dianggarkan sebesar Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun terhadap Program Kartu Prakerja ini kurang efektif di situasi seperti ini.
BACA JUGA: Roy Suryo Sindir Pertamina yang Emoh Turunin Harga BBM Ikutin Harga Global
”Terlebih, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi dari pelaksanaan gelombang pertama sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi kebijakan. Jangan sampai anggaran sebesar itu nantinya tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ucapnya.Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani menyoroti bahwa masih banyak kritik publik terhadap pelaksanaan program Kartu Prakerja seperti masih ada yang sulit untuk mengakses proses pendaftaran online program tersebut. Netty berpendapat bahwa ada tiga hal yang patut dikritisi dan berpotensi menjadi kegagalan dari program kartu prakerja ini, yaitu efektivitas, sasaran dan skala prioritas, serta alokasi anggaran.
Ia menyoroti sejumlah potensi masalah seperti kesesuaian jumlah masyarakat calon penerima dengan kondisi rill masyarakat terdampak Covid-19, asas pemerataan dan keadilan dalam jumlah distribusi kartu untuk semua daerah, serta kesiapan balai latihan kerja secara infrastruktur dan instruktur untuk pelatihan dan praktik.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pendaftar gelombang pertama program Kartu Prakerja mendekati enam juta pengguna dari seluruh Indonesia. ”Pemerintah mengapresiasi antusiasme yang besar masyarakat terhadap program kartu prakerja,” katanya.
BACA JUGA: Rahma Azhari Nikahi Aktor Hollywood
Pemerintah telah menutup pendaftaran untuk gelombang pertama pada Kamis ini pukul 16.00 WIB, sejak diluncurkan pada Sabtu (11/4) yang mencapai 5.965.048 pengguna.Dari jumlah pendaftaran itu, pemerintah kemudian melakukan verifikasi email, nomor induk kependudukan (NIK) dan proses lanjutan melalui kementerian sehingga yang bergabung pada gelombang pendaftaran atau join batch pertama mencapai 2.078.026 pengguna. Mengingat antusiasme yang besar, pemerintah menambah jumlah kuota dari sebelumnya 164 ribu menjadi 200 ribu kursi peserta setiap gelombang. (ful/fin)
Tiga Tahapan Lengkap
Daftar Kartu Prakerja
1. BUAT AKUN DATA LENGKAP:
Membuat akun Prakerja Masuk ke situs www. prakerja.go.id (www.prakerja.go. id daftar) Masukan nama lengkap, alamat email, dan kata sandi baru Cek email dari Kartu Prakerja dan ikuti petunjuk untuk konfirmasi akun email. Setelah konfirmasi akun email berhasil, kembali ke situs Prakerja
2. ISI DATA DIRI:
Isi data diri Masuk ke akun dengan alamat email dan kata sandi yang baru dibuat Masukan nomor KTP dan tanggal lahir, lalu klik "Berikutnya". Isi data diri dengan lengkap formulir kartu prakerja (nama lengkap, alamat email, alamat tempat tinggal, alamat domisili, pendidikan, status kebekerjaan, foto KTP, dan foto selfie dengan KTP), lalu klik "Berikutnya" Masukan nomor telepon dan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS
3. 15 MENIT TES MOTIVASI:
Ikuti tes Ikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama 15 menit. Siapkan alat tulis dan kertas bila perlu Tunggu email pemberitahuan dari Kartu Prakerja setelah menyelesaikan tes Setelah mendapatkan email pemberitahuan, kembali ke situs, dan gabung ke gelombang pendaftaran. Setelah melewati tahapan cara mendapatkan Kartu Prakerja tersebut ( cara mendaftar Kartu Prakerja), peserta tinggal menunggu notifikasi apakah diterima atau tidak sebagai peserta Kartu Prakerja 2020 yang bisa dicek di dashboard akun atau menunggu notifikasi SMS.
Sumber: PRAKERJA.GO.ID