News . 16/04/2020, 10:14 WIB
"Saya mohon maaf atas situasi yang terjadi ini," kata Mayjen Asaribab di Timika.
Pangdam menegaskan kasus tersebut akan segera diselidiki hingga tuntas oleh tim investigasi.
"Untuk menyatakan apakah perbuatan anggota kami benar atau salah, nanti kita lihat hasil investigasi seperti apa. Akan ada penyelidikan lebih lanjut sampai dengan pemeriksaan secara hukum. Jadi, untuk memastikan benar atau salahnya anggota kami, maka nanti proses hukum yang akan menyatakannya," kata jenderal bintang dua itu.
Kedua korban telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jile Yale Kwamki Lama, Distrik Kwamki Narama pada Rabu siang.
"Wilayah di mana terjadi peristiwa itu memang sudah dilarang untuk dimasuki oleh siapapun. Tapi karena ada pelanggaran wilayah maka terjadilah masalah seperti ini. Bagaimanapun, proses pengungkapan kasus ini sepenuhnya berpulang kepada tim investigasi. Apakah terdapat hal-hal yang janggal di lapangan atau hal-hal lain, itu semua akan terjawab saat persidangan di pengadilan nanti," katanya.
Sedangkan Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw meminta tidak memasuki area PT Freeport Indonesia terutama di sekitar Kota Kuala Kencana yang dalam beberapa waktu terakhir. Alasannya lokasi tersebut menjadi sasaran teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kami sangat memohon kepada masyarakat umum untuk tidak memasuki wilayah sekitaran Kuala Kencana. Wilayah itu sudah kita kuasai dari kelompok yang kemarin sempat masuk sampai di OB (Office Building) I Kuala Kencana," katanya.
Almarhum Eden dan Ronny diduga menjadi korban salah tembak oleh aparat TNI Satgas YR 712 dan YR 900 saat melakukan operasi penindakan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mile 34, area PTFI, Timika pada Senin (13/4) petang.(riz/gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com