IPW: COPOT KAPOLDA LAMPUNG! 

fin.co.id - 21/03/2020, 13:53 WIB

IPW: COPOT KAPOLDA LAMPUNG! 

Baca JugaHarga Gula Pasir Terus Meroket

Terbukti, sambung Dosen Hukum di Universitas Lampung itu, Presiden sampai harus turun tangan mengecek kondisi Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3) lalu. ”Dan terbukti, sinyal kedatangan Presiden pun langsung direspon oleh Kabareskrim Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Sejalan dengan langkah Satgas Pangan sudah turun mengecek laporan yang masuk sampai turun ke pasar. Dari hasil data yang didapat, stok gula untuk DKI Jakarta, masih mencukupi hingga Bulan April dan Mei 2020. ”Ya, secara umum untuk stok April sampai Mei harusnya ada,” jelasnya.

Satgas Pangan sendiri langsung turun ke ke Lampung dan menemukan ada beberapa perusahaan gula yang memiliki stok 75.000 ton hingga 100.000 ton gula. Dan hasilnya pasokan gula dari Lampung tersebut akan dikirim ke Jakarta secara bertahap.

”Dari data yang saya dapat mulai Rabu (18/3) kemarin, ada 33 ribu ton gula dari Lampung di kirim ke Jakarta. Anda bisa bayangkan, pusat sampai turun tangan menghadapi kondisi ini. Nah di sinilah saya menduga raja olah bermain,” tandasnya.

[caption id="attachment_444738" align="alignleft" width="696"] LANGSUNG TURUN: Kabareskrim Polri Komjen Sigit Listyo Prabowo kemali meninjau stok bahan pokok di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, kemarin (18/3). Stok pangan Jakarta dipastikan aman hingga Mei. (Foto: Irfan/Fajar Indonesia Network).[/caption]

Ketika ditanya siapa raja olah itu? Yusdiyanto, sempat tertawa kecil. ”Anda kan wartawan, pahamlah. Jangan pura-pura ngak tahu deh. Yang pasti oknum," jawab doktor jebolan Universitas Lampung itu. Yang pasti, sambung dia, Pemerintah Pusat dan daerah harus cermat melihat situasi dan kondisi saat ini. Dampak Covid-19 telah menggerus sendi ekonomi.

”Harga sudah pada mahal lho. Secara aturan mungkin sudah melampaui ambang batas. Polda khususnya aparat hukum jangan sungkan-singkan, lacak, cari dan sanksi raja olah itu. Untuk pemerintah, tolong deh perhatikan dulu kondisi yang ada. Rakyat sedang susah, naik pangkat, dobel job, pelantikan nanti dulu. Konsentrasikan pada ranah yang paling urgen,” papar Yusdiyanto.

Sikap kritik pun ditunjukan Rahmat Husein DC, mantan Ketua PRD Lampung mengaku telah membaca beberapa berita terkait dugaan penimbunan yang terjadi sejak beberapa hari lalu. ”Ya saya baca. Ini kalo make gaya bahasa penceramah KH. Heriyudin Yusuf namanya Lolok. Jelas-jelas di Lampung udah berbulan gula langka dan harga meroket, Kemarin di Pasar Tugu 1.7000/kg,” tegasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=0zLwygY91p0

Informasi yang tersaji dalam beberapa pemberitaan, menurut Husein menjadi fakta yang tak terbantahkan adanya indikasi penimbunan itu. ”Ada perusahaan gula besar di Lampung digerebek Mabes Polri nimbun 100 ribu ton gula, eh Disperindag Lampung malah bilang ini miss komunikasi,” ungkapnya.

”Mungkin orang yang memberikan statmen itu tidak sadar jabatannya sebagai Kepala Dinas di Lampung. Nah kami warga Lampung ini tiba-tiba susah mencari gula dan mahal juga harganya. Kami juga baca pak, yang di grebek itu gula milik perusahaan gula di Lampung. Dikasih amanah mimpin rakyat kok ini malah nyusahin,” tandas Husein seraya mengirimkan sebuah laman berita online  yang berisi tentang penimbunan gula yang diklaim salah paham.

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri telah menerbitkan surat edaran kepada Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) untuk membatasi penjualan sembako ke masyarakat.

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, mengatakan kebijakan pembatasan dikeluarkan untuk menjamin ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, termasuk mencegah pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kondisi pandemi virus corona atau COVID-19 demi meraup keuntungan pribadi.

Admin
Penulis