BIRMINGHAM – Meski tumbang di laga pamungkas, pasangan Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Giedon sudah menunjukan kelasnya. Aplous untuk ganda putra Indonesia itu pun menggema di Arena Birmingham, Inggris, Minggu waktu setempat atau Senin (16/3) dini hari.
Ya, Minion-julukan pasangan ini, harus puas berdiri di podium kedua setelah dikalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di partai final turnamen All England Open 2020.
[caption id="attachment_443043" align="alignleft" width="696"]
Pose bersama di podium usai laga final (Foto Afp)[/caption]
”Tentu saja hasil tahun ini kami syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu gim pun. Lagi rapat juga pertahanan mereka. Di akhir-akhir mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga,” kata Marcus dilansir dari rilis PP PBSI.
”Hari ini kami sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir gim kami sudah sempat memimpin. Hari ini mereka bermain dengan sangat konsisten dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri,” tutur Kevin.
Kevin/Marcus memulai pertandingan dengan kehilangan gim pertamanya. Beranjak ke gim dua, mereka mulai menguasai permainan dan berhasil menang meyakinkan dengan 21-12. Sayang pada gim penentu, perjalanan Kevin/Marcus tak semulus sebelumnya.
”Pastinya kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Gim pertama kami sudah berjuang, terus memang kalah. Gim kedua kami ubah strategi, mainnya agak dipelanin sedikit, di situ sudah ketemu polanya. Tapi gim ketiga mereka coba mempercepat permainan lagi. Kami sudah coba melakukan dengan maksimal, kami juga sudah mengejar. Kami sudah melakukan yang terbaik. Akhir-akhir kami juga unggul 19-18, tapi mereka maju lagi nempel ke net. Ya mungkin belum rezeki ya,” Marcus menuturkan.
”Waktu kami unggul 19-18 memang sedikit buru-buru ya. Ingim menyerang duluan malah mati sendiri,” kata Kevin.
Pasangan berjuluk Minions itu memberi perlawanan sengit sepanjang satu jam 12 menit, tetapi pada akhirnya harus mengakui keunggulan Endo/Watanabe dalam pertandingan yang harus ditentukan lewat rubber game dengan skor 18-21, 21-12, 19-21, demikian catatan laman resmi BWF Badminton.
[caption id="attachment_443045" align="alignleft" width="696"]
Ganda putra asal Japang Hiroyuki Endo and Yuta Watanabe. (Foto Afp)[/caption]
Hasil itu kian memperburuk catatan pertemuan Minions kontra Endo/Watanabe menjadi 2-6 yang ironisnya enam kekalahan dialami secara beruntun. Adu pukul intensif mewarnai jalannya gim pertama dan kendati sempat tertinggal tiga poin, Minions berhasil mengejar bahkan berbalik unggul.
Tekanan yang ditingkatkan Endo/Watanabe gagal membuahkan hasil, malah memberikan keuntungan bagi Kevin/Marcus. Praktis pasangan Jepang itu perlahan menurunkan tempo permainan dan lebih banyak mengetatkan pertahanan mereka.Mengandalkan pengembalian bola yang apik, Endo/Watanabe mencuri beberapa angka dari Kevin/Marcus.
Tercatat setidaknya empat kali reli panjang tersaji pada gim pertama, dengan masing-masing menghabiskan 41, 44, 33 dan 56 pukulan. Sayangnya, dua reli terakhir berujung kesalahan Minions dan Endo/Watanabe merebut gim pertama 21-18.
Memasuki gim kedua, tempo permainan Endo/Watanabe lebih melambat dan pasangan Jepang itu lebih banyak melakukan kesalahan. Hal itu praktis membuat Minions berada di atas angin dan unggul jauh 19-10.
[caption id="attachment_443044" align="alignleft" width="696"]
Aksi Marcus Fernaldi Gideon and Kevin Sanjaya Sukamuljo di laga final. (Foto Afp)[/caption]