Tersulut Teori Konspirasi 9/11, Hubungan Cina-AS Kembali Panas

fin.co.id - 14/03/2020, 19:27 WIB

Tersulut Teori Konspirasi 9/11, Hubungan Cina-AS Kembali Panas

JAKARTA – Hubungan Pemerintah Cina dan Amerika kembali memanas. Problemnya setelah munculnya kampanye yang dipelopori pemerintah Cina yang meragukan asal-usul pandemi virus mematikan itu.

Bahkan, seorang pejabat Beijing mempromosikan teori konspirasi dengan Washington terhadap wabah yang awalnya diklaim dari Wuhan salah satu provinsi di belahan negara tirai bambu itu.

Pertikaian itu terjadi ketika Cina mencoba untuk membelokkan kesalahannya dengan kasus-kasus yang jatuh di luar negeri. Bahkan Beijing sekarang menolak penilaian yang dipegang secara luas bahwa kota Wuhan adalah tempat kelahiran wabah.

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian dalam siulan di Twitter menyebut "Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan" sayangnya twitnya ini tanpa memberikan bukti.

Dia pun memposting tautan ke sebuah artikel dari situs web yang dikenal karena menerbitkan teori konspirasi tentang serangan 9/11. Sontak sensor desas-desus ini pun di-retwitt oleh sejumlah pengguna media sosial Cina dan menyebarkan klaim serupa tentang AS yang berada di belakang virus.

Bahkan, sebuah video memperlihatkan seorang pejabat kesehatan AS yang menyebut korban flu didiagnosis secara anumerta memiliki ciri khas Covid-19. Secepat kilat informasi itu disambar pengguna medsos dan menyebut ini merupakan bukti bahwa virus tersebut berasal dari AS.

Zhao Memposting Klip di Twitter

Dali Yang, seorang profesor ilmu politik di University of Chicago, meyakini Zhao memberikan keterangan itu tentu dengan data dan kapasitas resminya sebagai pejabat pemerintah Cina.

Niat Cina mempromosikan teori konspirasi, sambung dia untuk mengalihkan dari ketidakpuasan domestik atas penanganan wabah, yang telah menewaskan lebih dari 3.100 orang di negara itu.

Ditanya apakah Zhao mewakili pandangan pemerintah, sesama juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang mengatakan kepada wartawan bahwa komunitas internasional, termasuk (orang Cina, Red) di Amerika Serikat, memiliki pandangan berbeda tentang sumber virus.

”Cina sejak awal berpikir ini adalah masalah ilmiah, dan bahwa kita perlu mendengarkan saran ilmiah dan profesional," kata Geng.

Pasar Makanan Laut

Desakan untuk mempertanyakan asal penyakit ini bertentangan dengan penilaian awal Cina sendiri tentang sumber virus, yang kini telah menewaskan hampir 5.000 orang di seluruh dunia.

Gao Fu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, mengatakan pada bulan Januari sebenarnya sudah diketahui sumber virusnya adalah hewan liar yang dijual di pasar makanan laut di Wuhan.

Otoritas Tiongkok sendiri melihat Wuhan dan provinsi Hubei lainnya sebagai ancaman karena wilayah itu merupakan wilayah terpada dengan 56 juta jiwa. Dan nyaris seluruhnya mengalami proses karantina yang ketat untuk menahan epidemi tersebut.

Admin
Penulis