Jakarta Dikepung Virus Corona, 5 Meninggal

fin.co.id - 14/03/2020, 18:21 WIB

Jakarta Dikepung Virus Corona, 5 Meninggal

JAKARTA  - Hingga Sabtu (14/3) pukul 17.50 WIB, sudah delapan pesien dinyatakan sembuh. Sementara lima pasien meninggal dunia akibat Virus Corona. Sedangkan dari pasien yang dinyatakan telah terinfeksi sebanyak 96 kasus di Indonesia.

”Data hari ini, lima meninggal duniaSampai dengan hari ini ada delapan orang yang sudah dinyatakan sembuh. Covid-19 merupakan self limiting disease. Penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya dengan memperbaiki imunitas tubuh pasien,” terang Yurianto dalam konferensi pers Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta.

Dijelaskannya, mereka yang sembuh telah melewati dua kali pemeriksaan dan hasilnya negatif. ”Indikasi mereka sembuh tidak ada lagi keluhan fisik. Dan dua kali pemeriksaan virus tidak ditemukan lagi dua kali negatif. Data ini merupakan data yang kita sampaikan khusus pasien yang kita rawat di Tanah Air,” paparnya.

Dijelaskannya, pasien-pasien ini meninggal dikarenakan beberapa faktor antara lain memiliki penyakit penyerta sehingga Covid-19 memperburuk kondisi pasien. ”Tentu saja dengan upaya percepatan penangann akan sangat tergantung dari keberhasilan tracing," ujarnya.

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup lembaga kursus dan sekolah nonformal di DKI Jakarta guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Di DKI Jakarta bukan hanya sekolah, ada kursus, pendidikan nonformal.

”Kami menganjurkan pada semua, sebuah imbauan dan seruan untuk menunda belajar-mengajar secara langsung,” terang Anies di Balai Kota Jakarta.

[caption id="attachment_442073" align="alignleft" width="2363"] Infografis: Rekapitulasi Daftar Penolakan 126 WNA Infografis: Rekapitulasi Daftar Penolakan 126 WNA[/caption]

[caption id="attachment_442072" align="alignleft" width="2364"] Infografis: Rekapitulasi Daftar Penolakan 126 WNA Infografis: Rekapitulasi Daftar Penolakan 126 WNA[/caption]

[caption id="attachment_442071" align="alignleft" width="2363"] Infografis: Rekapitulasi Daftar Penolakan 126 WNA Infografis: Rekapitulasi Daftar Penolakan 126 WNA[/caption]

Imbauan penutupan kursus dan sekolah nonformal juga diberlakukan selama dua minggu guna memantau perkembangan penyebaran Covid-19. ”Lakukan dengan metode jarak jauh, dengan proses digital, tujuannya adalah untuk mengurangi interaksi yang mempunyai risiko,” paparnya.

Selain itu, Anies mengumumkan juga penundaan Ujian Nasional siswa SMA dan SMK. ”Bagi peserta ujian nasional yang akan berlangsung Senin besok juga diputuskan ditunda,” ujar Anies.

Yang menarik, Anies juga menyebutkan  sudah ada  tenaga medis  terpapar Virus Corona dalam menjalankan tugasnya. ”Ada dokter, perawat kerja non stop dan sudah ada sebagian mereka yang tertular Covid-19," imbuhnya.

Anies mengapresiasi tenaga medis di Jakarta telah bekerja keras menangani pasien terjangkit Covid-19. ”Semoga mereka semua sehat dan bisa menjalankan tugas dengan sebaiknya dan kami atas nama Pemprov menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas keseriusan mereka," terangnya.

Anies mengaku telah berkomunikasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta yang siap membantu menangani persoalan Covid-19 sehingga masyarakat ibu kota dapat beraktivitas seperti biasa.

Ditegaskan Anies, beban kerja tenaga medis sangat besar karena menjadi garda terdepan untuk menangani pasien Covid-19. Anies  juga menginformasikan terdapat 190 rumah sakit serta delapan rumah sakit rujukan Covid-19, 1.838 klinik, 44 puskesmas kecamatan, 289 puskesmas kelurahan, 3.350 dokter, dan 7.300 perawat. ”Kita tidak bertindak berlebih tapi juga tidak ingin bertindak kurang," ucap Anies.

Admin
Penulis