All England 2020: Tunggal Putra Melempem

fin.co.id - 14/03/2020, 09:34 WIB

All England 2020: Tunggal Putra Melempem

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

BIRMINGHAM - Tunggal putra Indonesia tak mampu berbuat banyak pada ajang All England Open 2020. Terbukti,wakil Merah Putih dari nomor sektor tunggal putra hanya mampu bertahan hingga babak kedua turnamen level Super 1000 tersebut. Pada turnamen yang berlangung di Arena Birmingham, Inggris mulai 11-15 Maret, mendatang itu Indonesia menurunkan empat pemain di nomor tunggal putra. Keempatnya adalah, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Rhustavito.

Namun, dari keempatnya itu, hanya Shesar yang mampu menembus babak kedua sebelum akhirnya pemain yang akrab disapa Vito itu dikalahkan wakil Denmark Rasmus Gemke lewat pertarungan rubber game dengan skor 21-18, 13-21 dan 19-21, Kamis (12/3) kemarin.

Sejatinya, Vito yang kini menududuki peringakt 17 dunia itu mampu mengimbangi Gemke. Bahkan, Vito sempat unggul pada saat game penentuan. Sayangnya, Vito tak mampu memanfaatkan peluang dan kerap melakukan kesalahan sendiri, hingga akhirnya poinnya tersusul.

“Saya kurang bisa memanfaatkan kesempatan di lapangan. Dari game ketiga saya leading terus. Pas poin-poin tua saya kurang bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. Masih banyak yang harus saya perbaiki dari segi main dan strategi di lapangan,” ujar Shesar usai pertandingan.

Penampilan Vito ini terbilang lebih baik dari pada ketiga seniornya yakni, Anthony, Jonatan dan Tommy yang sudah lebih dulu angkat koper sejak babak pertama dimulai pada Rabu (11/3) lalu.

Jonatan yang menempati unggulan keenam kalah dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia dengan skor 15-21 dan 13-21. Anthony kalah oleh lawan yang mengalahkan Vito yakni, Gemke dengan skor 14-21 dan 18-21. Sedangkan Tommy, tumbang dari unggulan ketujuh asal China, Shi Yu Qi 17-21, 21-17 dan 7-21. Kekalahan di babak awal ini tentu tidak masuk dalam perhitungan pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra. Menurutnya, hasil tersebut diluar dari harapannya. Apalagi untuk Anthony dan Jonatan yang sebelumnya diharapkan bisa melangkah lebih jauh lagi.

“Untuk Ginting, saya lihat dia merubah mainnya dari rally control jadi menyerang, karena mau cepat-cepat mematikan lawan. Sehingga banyak melakukan kesalahan dan mati sendiri. Itu diulang sampai sama poinnya. Selanjutnya dia hilang fokus dan kepercayaan diri. Bukan karena Ginting jelek mainnya, tapi dari perubahan cara mainnya yang salah. Jadinya rugi,” jelas Hendry.

“Evaluasi untuk Jonatan dan Ginting, ini di luar harapan saya. Pulang nanti mesti dilatih fokus dalam menerapkan strategi dan pukulannya, untuk bisa tepat penggunaannya. Di samping mental dan pikirannya yang saya lihat masih ragu-ragu mainnya. Mungkin terbeban harus menang hingga tidak fokus dengan apa yang harus dilakukan,” kata Hendry lagi.

Namun untuk Shesar, Hendry sedikit memberikan pujian. Akan tetapi, Hendri menilai Vito masih perlu untuk terus diasah, terutama soal kesabaran di lapangan dan kekuatan fisiknya. “Untuk Vito, dia kurang sabar dan merubah mainnya waktu poinnya unggul. Sehingga banyak melakukan error sendiri. Tapi saya lihat sudah bagus mainnya. Tinggal harus ditingkatkan lagi kekuatan kakinya dan fisiknya, untuk bisa main dalam durasi yang cukup panjang,” tuntas Hendry.

Hasil kurang maksimal empat pebulutangkis membuat wakil Merah Putih di sektor tunggal putra tak tersisa. Catatan serupa juga dialami dari sektor tunggal putri, dimana Indonesia yang hanya menurunkan satu wakilnya yakni, Gregoria Mariska Tunjung harus tumbang di babak kedua oleh wakil Taiwan, Tai Tzu Ying dengan skor 20-22 dan 16-21. (gie/fin/tgr)

Admin
Penulis