Terlebih, kata Bamsoet, Indonesia berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura, India, Pakistan, dan lainnya yang terkena penghentian sementara umrah lantaran di negaranya sudah ditemukan banyak warga yang terkena virus corona.
"Mudah-mudahan ini menjadi pertimbangan untuk tidak menghentikan sementara jamaah umrah dari Indonesia," ujar Bamsoet.
Ia menambahkan bahwa sampai dengan saat ini, Indonesia belum terbukti terkena dampak wabah virus corona.
"Terkecuali negara-negara yang masuk list yang diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi, Indonesia belum ada yang terkena wabah virus Corona tersebut," katanya.
Di sisi lain, Komisi IX DPR akan memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia mengenai kebijakan tersebut.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Ansory Siregar mengatakan akan meminta klarifikasi kepada Dubes Arab Saudi untuk Indonesia.
"Untuk klarifikasi akan kita panggil dubesnya, paling tidak (mengenai) kenapa mereka melakukan itu, kalau aman secara kesehatan kenapa harus disetop?" katanya.
Dia mengemukakan Pemerintah Arab Saudi seyogyanya tidak merespons secara berlebihan ancaman corona dengan menghentikan sementara pelayanan umrah bagi jamaah dari luar wilayahnya.
"Karena sama dengan penyakit meningitis juga, kalau umpama sudah aman, tidak apa-apa umrah. Hanya memang corona ini belum ada vaksinnya," katanya.
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan Pemerintah Arab Saudi mestinya tetap mengizinkan orang yang sudah dinyatakan sehat untuk menunaikan ibadah umrah.
"Kalau umrah itu ibadah. Karena ibadah menurut saya itu harus dipilah-pilah juga oleh Pemerintah Saudi," katanya.
"Kalau memang ternyata orang tersebut mau berangkat umrah dan dinyatakan sehat setelah 14 hari, dievaluasi kesehatannya sebelum berangkat saya kira tidak ada masalah," tambahnya.
Dia berharap Pemerintah Arab Saudi, bisa tetap melayani warga negara lain yang hendak menunaikan ibadah umrah dengan meningkatkan upaya kewaspadaan serta pemeriksaan kesehatan jamaah.
"Kalau dia takut dan khawatir virus menyebar di sana ya silakan observasi dulu 14 hari. Jamaah daftar untuk berangkat umrah dan selama 14 hari dievaluasi kesehatannya," katanya.
Saleh memaklumi kekhawatiran Arab Saudi terhadap ancaman corona. Namun, ia mengatakan, mestinya tidak perlu ada ketakutan kalau jamaah yang masuk sudah dipastikan sehat.