JAKARTA - Penyebaran virus corona dinilai tidak hanya berpotensi menggangu neraca dagang Indonesia saja, tetapi juga melemahkan investasi.
Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho mengatakan, pengaruh terhadap investasi lebih pada penggunaan tenaga kerja asing (TKA) dari Cina yang saat ini cukup banyak di proyek investasi Indonesia.
Andry menyebutkan, banyak investasi yang berasal dari Cina yang memiliki TKA dari sana dengan kuantitas besar. Sehingga dampak virus corona bakal membuat pembangunan proyek berpotensi mangkrak. "Dampaknya ke kita (Indonesia)," kata dia, kemarin (18/2).
Dia mencontohkan, salah satunya investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morowali, Sulawesi Tengah. TKA dari Cina di kawasan itu terbilang banyak. Menurut dia, apabila pembatasan kunjungan warga Cina terus dilakukan, kemungkinan besar akan menganggu progres proyek.
Namun hambatan tersebut tidak bisa diantisipasi. Pasalnya investasi sejak awal sudah ada perjanjian menamamkan modalnya dengan catatan menggunakan tenaga kerja mereka.
Kendati demikian, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia secara jangka panjang. Yakni, pemeirintah perlu memitigasi risiko serupa ke depannya dengan menggunakan tenaga kerja dalam negeri.
"Mitigasi ini agar kegiatan industri bisa tetap berjalan dan tidak terganggu," ujarnya.
BACA JUGA: Direktur Rumah Sakit di Wuhan Meninggal Terinfeksi Virus Corona
Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah memastikan virus corona akan berdampak pada investasi domestik."Itu sudah dipastikan. Sekarang ini dengan adanya virus corona dan larangan terbang menyebabkan banyak investasi dari Cina akan terhambat," ujar dia.
Misalkan, lanjut Piter, akibat larangan terbang membuat tenaga ahli yang dipersyaratakan dalam proyek investasi tidak bisa terbang dari Cina. "Nah, otomatis itu akan menghambat investasi," ucap dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir memastikan, dampak virus corona tidak akan mengganggu kegiatan investasi.
Diakui dia, meski ekonomi Negeri Tirai Bambu tengah melambat, namun masih mampu mengalirkan modalnya ke Indonesia. Diketahui, Cina merupakah salah satu penyumbang Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia.
"Proyek investasi yang bersifat pembangunan pun saya rasa tidak akan terganggu," ujar dia
Kata dia, berdasarkan data dari Online Single Submission (OSS) pada akhir Januari, saat mulai mewabah virus corona, terjadi pertumbuhan minat investasi dari Cina.
Menurut dia, penyebaran virus corona dari Cina bisa dimanfaatkan Indonesia untuk menarik investasi. Ini karena banyak negara-negara lain yang membatalkan rencana investasi di Cina kaena corona.
Iskandar mengungkapkan, banyak negara-negara Eropa Timur yang tertarik menanamkan investasi ke Indonesia. Alasannya, karena di Cina mewabah virus corona. "Karena ada virus corona, dan mereka melihat pasar kita yang besar," ucapnya.