Sayangnya saat turun di partai kedua, Apriyani/Ni Ketut gagal menuyumbangkan poin seteleh mereka tumbang oleh pasangan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai lewat pertarungan rubber game dengan skor 13-21, 21-15 dan 17-21.
Menurut mantan pebulu tangkis nasional itu, tidak diturunkannya Greysia yang kerap berpasangan dengan Apriyani mempertimbangkan poin Olimpiade Tokyo 2020. "Pertimbangannya, selain kami mau mengistirahatkan Greysia, kalau melihat rekor pertemuan Greysia/Apriyani dengan ganda pertama Thailand kan menang-kalah. Kami mau mengamankan poin olimpiade mereka," ujar Susy.
"Kalau kalah dari lawan yang rangkingnya di bawah, maka lawan akan mendapat poin sebesar 1/100 dari total poin rangking Greysia/Apriyani," tambahnya.
Meski demikian, Susy menilai pertandingan antara Apriyani/Ni Ketutdengan Jongkolphan/Rawinda cukup sengit. Namun, Susy mengatakan Apriyani/Ni Ketut kerap melakuka kesalahan sendiri.
"Sebetulnya tadi cukup ramai dan sempat unggul, tapi di akhir ada kesalahan sendiri. Sedangkan Gregoria dan Fadia/Ribka mainnya bersih, bagus. Untuk Ruselli dan Choirunnisa, masih belum in ya, mainnya masih terburu-buru dan banyak error. Kami harus akui keunggulan Thailand," jelasnya.
Terkait lawan di babak perempatfinal nanti, Susy mengatakan bahwa juara masing-masing grup yang bakal menjadi lawan tim putri Indonesia memiliki kekuatan yang cukup merata. Namun, Susy optimis tim putri Indonesia masih memiliki kesempatan untuk bisa meraih kemenangan. "Kekuatan para juara grup hampir merata, Jepang dan Korea masih yang terkuat. Kami masih punya kesempatan," tandasnya. (gie/fin/tgr)