Dukung Hastag

fin.co.id - 10/02/2020, 09:58 WIB

Dukung Hastag

Yang banyak meninggal adalah yang sudah terlanjur parah itu. Yang di Wuhan itu. Sedang yang di luar Wuhan umumnya tertular belakangan. Setelah wabah ini diketahui secara resmi. Sehingga banyak yang begitu terkena langsung ditangani.

Karena itu penderita yang di luar Wuhan sangat jarang yang meninggal. Satu orang yang meninggal di Filipina dan di Hongkong adalah juga yang datang dari Wuhan. Sudah dalam keadaan parah pula.

Ingat: virus ini mudah menular tapi tidak mudah bikin mati. Asal segera tertangani.

Karena itu pemerintah Singapura sangat jengkel. Tiga hari itu. Ketika melihat terjadinya kepanikan di masyarakat. Sampai semua bahan di supermarket ludes tidak sampai setengah hari. Yakni saat pemerintah menaikkan bendera oranye --tanda bahaya corona sudah lebih serius.

Padahal maksud pemerintah, bendera oranye itu untuk meningkatkan kewaspadaan. Agar bisa menambah kedisiplinan hidup bersih, memperbanyak cuci tangan, dan seterusnya.

Bukan sebagai komando untuk menyerbu supermarket.

Pun kalau kelak pemerintah Indonesia menaikkan bendera oranye. Jangan panik. Jangan serbu supermarket. Jangan ulangi yang terjadi di Singapura.

Mudah-mudahan kita tidak punya bendera oranye.

Ingat: ini lebih mirip flu daripada Jiwasraya.

Yang jelas kita bukan Wuhan. Saya sendiri menyukai Kota Wuhan. Apalagi di 'simpang tiga' pertemuan antara sungai Jialing dengan sungai Chang Jiang (Yangtze).

Ketika hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok masih putus saya sudah mendatangkan grup akrobat dari Wuhan. Sampai panitianya diinterogasi oleh Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) di Surabaya.

Tapi kali ini saya ikut marah dengan apa yang terjadi di Wuhan. Seraya ikut bangga pada dokter Li Wenliang. Yang meninggal dunia Jumat lalu.

Kalau saja suara dokter itu didengar tidak akan sampai menjadi fatal seperti ini. Khususnya di Wuhan.

Dokter Li memang tergabung dalam anggota grup WeChat. Anggota grup WeChat itu terbatas para dokter di rumah sakit Palang Merah Wuhan.

Tanggal 30 Desember 2019 lalu dokter Li memposting informasi di grup itu. Tujuannya: agar rekan-rekan sesama dokter menaruh perhatian akan adanya virus yang sangat bahaya itu.

Admin
Penulis