Korlantas Usut Kecelakaan Maut di Subang

fin.co.id - 20/01/2020, 07:10 WIB

Korlantas Usut Kecelakaan Maut di Subang

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

FIN.CO.ID - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri turun tangan mengusut kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat. Kecelakaan tersebut menewaskan delapan orang anggota Posyandu Depok, Jawa Barat.

Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan Korlantas akan dilibatkan dalam penanganan kasus kecelakaan maut yang trejadi pada Sabtu (18/1). Tim dari Korlantas akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita Polda Jawa Barat akan kerjasama dengan Korlantas dengan menggunakan metode TAA Korlantas, yakni Traffic Accident Analysis," kata Eddy, Minggu (19/1).

Dijelaskan Eddy, Traffic Accident Analysis merupakan suatu metode yang sesuai dengan SOP dalam penanganan kecelakaan. Dengan metode tersebut, penyebab kecelakaan akan mudah diketahui.

"Itu sudah SOP penanganan laka lantas, metode untuk ungkap kecelakaan," kata dia.

Sementara itu Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan pihaknya akan memberikan santunan kepada korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

"Kami memberikan santunan Rp10 juta untuk korban meninggal dunia dan untuk pasien yang luka kami tanggung pengobatan hingga sembuh," katanya usai menjadi imam shalat jenazah di Masjid Assobariyah Cipayung, Kota Depok.

Ia mengingatkan aparatur pemerintah tidak menyulitkan keluarga korban dengan masalah administrasi, saat akan mencairkan santunan.

Ia mengatakan para kader posyandu tersebut mempunyai jasa bagi warga, terutama dalam menjaga kesehatan anak-anak.

"Saya berharap jika memang akan melakukan kegiatan di luar, bisa dikoordinasikan dengan lurah dan camat setempat, sehingga ada standar bus yang digunakan dan ada penanggungjawab atas kegiatan tersebut," ujarnya.

Dia juga menegaskan seluruh korban akan mendapat pelayanan gratis di rumah sakit.

"Bagi korban yang dirawat di RSUD Kota Depok otomatis gratis, sedangkan yang dirawat RSUI jika memang pasien ada BPJS maka bisa digunakan, jika belum punya maka menggunakan biaya tak terduga (BTT) kesehatan untuk perawatan sampai mereka sembuh," kata dia.

Idris mengucapkan duka yang mendalam terhadap peristiwa tersebut.

"Saya yakin ada hikmah atas peristiwa tersebut dan kita harus ikhlas menerimanya," kata dia.

Sebanyak 13 korban kecelakaan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Sementara 32 korban lainnya di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).

Admin
Penulis