Turki Dukung PBB soal Ekspor Gandum Ukraina

Turki Dukung PBB soal Ekspor Gandum Ukraina

Ladang Gandum, Image oleh oleh jplenio dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Turki tunjukan dukungan mereka akan rencana PBB, dalam rangka menurunkan krisis pangan global, dengan kembali mengekspor gandum asal Ukraina lewat jalur laut.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa rencana ini nantinya, masih harus melewati pembahasan dengan pihak Rusia dan Ukraina.

Meski begitu, ia meyakini jika rencana ekspor gandum Ukraina itu terbilang masih “masuk akal” untuk dieksekusi, termasuk jika bicara sisi keamanan kapal transportasinya.

(BACA JUGA:Bank Dunia Nilai Ekonomi Indonesia Termasuk Paling Resilien di Tengah Risiko Global)

"Berbagai ide telah dikeluarkan untuk ekspor gandum Ukraina ke pasar dan yang terbaru adalah rencana PBB (termasuk) mekanisme yang dapat dibuat antara PBB, Ukraina, Rusia dan Turki," kata Cavusoglu dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah pertemuan dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Ankara, Rabu ini, Menlu Turki itu meminta berbagai pihak untuk terlibat dan tidak lupa memberikan dukungannya.

"Kami melihatnya sebagai rencana yang masuk akal. Tentu saja baik Ukraina dan Rusia harus menerimanya," ujar Cavusoglu.

Selain membahas masalah ekspor gandum, kedatangan Mevlut Cavusoglu disebut untuk membicarakan soal gencaan senjata antara Moskow dan Kiev.

Sementara itu Menlu Rusia Sergei Lavrov menyatakan jika pihaknya tidak berkeberatan dengan rencana ekspor yang dimaksud. Hanya saja, Ukraina masih harus membebaskan beberapa  pelabuhan-pelabuhannya di Laut Hitam dari ranjau.

“Kami menyatakan setiap hari bahwa kami siap untuk menjamin keselamatan kapal yang meninggalkan pelabuhan Ukraina dan menuju (perairan Turki), kami siap untuk melakukan itu bekerja sama dengan mitra Turki kami,” ujar Sergei Lavrov.

Hanya saja yang menjadi masalahnya saat ini menurut Lavror, adalah penolakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy soal masalah ranjau laut di beberapa titik Pelabuhan yang di maksud di atas.

Sementara itu pihak Ukraina menuntut akan jaminan keamanan, sebelum akhirnya dapat kembali menjual produk gandumnya dalam bentuk ekspor, guna menghindari kondisi yang tidak ditakutkan terjadi.

Jika kesepekatan ini bisa dicapai bersama, pihak Turki yang punya hubungan baik dengan  Ukraina dan Rusia, bersedia terlibat dalam mekanisme pengamatan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: