Soal Politikus India Hina Nabi Muhammad, Ini 7 Pernyataan Bersama PA 212, GNPF Ulama, dan FPI
Juru bicara (Jubir) nasional dari Partai Bharatya Janata Party (BJP) di India, Nupur Sharma.-Twitter/@NupurSharmaBJP-
JAKARTA, FIN.CO.ID - Berikut ini 7 pernyataan bersama PA 212, GNPF Ulama, dan FPI soal politikus India Nupur Sharma hina Nabi Muhammad.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung melalui unggahan pada akun media sosial Twitter DPP Lembaga Informasi Persaudaraan (@DPP_LIP).
Tertera dengan jelas bagaimana PA 212, GNPF Ulama, dan FPI sepakat mengecam tindakan apa yang dilakukan oleh politikus India Nupur Sharma.
Adapun sederet tuntutan yang dilayangkan oleh PA 212, GNPF Ulama, dan FPI terhadap aksi politikus India Nupur Sharma.
(BACA JUGA:Indonesia Mengutuk Keras Pernyataan Politikus India yang Menghina Nabi Muhammad)
"Sehubungan dengan penghinaan terhadap Rasulullah SAW dan penistaan agama yang dilakukan oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata atau BJP yang merupakan partai berkuasa di India, kami dari Persaudaraan Alumni 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, dan Front Persaudaraan Islam menyatakan," isi ketarangan tersebut.
1. Mengecam keras penghinaan terhadap kesucian Rasulullah SAW yang dilakukan oleh juru bicara BJP seta menuntut Pemerintah India untuk melakukan proses hukum kepada yang bersangkutan.
2. Menunut pemerintah India untuk menghentikan pelembagaan Islamofobia yang terus diproduksi oleh rezim Narendra Modi serta menghentikan juga politik diskriminatif dan pengabaian Hak Asasi Manusia terhadap kaum muslim India.
3. Menuntut kepada Pemerinta Indonesia sebagai negara dengan jumlah penganut Islam terbesar untuk melakukan protes keras terhadap Pemerintah India yang sudah terlalu sering mempromosikan narasi Islamofobia serta meminta maaf kepada Umat Islam se dunia, yang bila tidak digubris juga maka segera usir perwakilan India dan Indonesia.
(BACA JUGA:Politikus India Akui Menghina Nabi Muhammad Karena Tersinggung Keyakinannya Dihina)
4. Meminta kepada seluruh negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam untuk secara aktif bersatu padu menekan dalam bentuk politik dan ekonomi serta hal lain yang diperlukan agar Pemerintah India tidak melindungi penista agama dan penghina Rasulullah SAW serta menghentikan narasi Islamofobia yang terus diproduksi oleh rezim berkuasa di India.
5. Meminta dunia internasional bersuara keras dan tegas serta adil atas nama kemanusiaan terhadap kekejian dan kebiadaban ekstrimis hindu di India yang dilindungi untuk berbuat keji dan biadab terhadap umat Islam dan mencegah semaksimal mungkin upaya genosida yang sistematis diduga dilakukan di India.
6. Meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melakukan langkah-langkah efektif menghentikan pelembagaan dan narasi Islamofobia yang selalu diproduksi rezim berkuasa di India dan menuntut upaya pencegahan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kaum ekstrimis Hindu terhadap kaum muslim India.
7. Menyerukan kepada umat Islam dimanapun berada untuk memboikot produk-produk India dan melakukan aksi demonstrasi ke keduataan besar India sebagai bentuk protes atas penistaan terhadap Rasulullah SAW dan Rezim Islamofobia.
Sumber:
