Pemerintah India Redam Kemarahan Umat Muslim Dunia, usai Komentar Petinggi Partai BJP Hina Nabi Muhammad

Pemerintah India Redam Kemarahan Umat Muslim Dunia, usai Komentar Petinggi Partai BJP Hina Nabi Muhammad

Aksi Protes, Image oleh Niek Verlaan dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah India tengah berupaya meredakan kemarahan masyarakat di dalam dan luar negeri. Ada pun masalah yang dimaksud di sini, adalah terkait komentar dua petinggi partai BJP yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Seperti dilansir Reuters, pihak kepolisian setempat telah menangkap 38 pihak diduga terlibat dalam aksi kerusuhan di sebuah kota utara India, dengan Mumbai menjadi kota berikutnya.

Langkah penangkapan yang diterjadi di Kota Kanpur ini, merupakan upaya Pemerintah India sebagaimana dimaksud di atas.

Sebelumnya BJP , partai Hindu nasionalis pendukung PM Narendra Modi, melontarkan komentar yang jadi pemicu kemarahan umat Islam di India dan intenasional.

Beberapa pejabat tinggi India harus turun tangan untuk mengatasi ketegangan diplomatik  ini. Beberapa negeri seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UAE), dan Iran pun menuntut permintaan maaf Pemerintah India atas insiden ini.

Akibat komentar petinggi BJP , beberapa diplomat India yang bertugas di kawasan Teluk dan negara-negara Islam tetangga, akhirnya ditarik dari oleh pemerintah.

Pihak Kemenlu India menanggapi kondisi ini, menegaskan bahwa apa yang disampaikan politis BJP beberapa waktu lalu soal Nabi Muhammad, tidak ubahnya sebuah pendapat pribadi dan bukan pandangan India, khususnya pemerintahan secara umum.

Sebagai konsekuensinya, seorang juru bicara BJP dan pejabat partai harus kehilangan posisinya, usai aksi yang dianggap menyakiti perasaan kaum minoritas di negara itu.

Perlu diketahui, umat muslim di India tercatat mencapai 13 persen dari 1,35 miliar total penduduk di negara itu.

Ujung dari insiden ini, beberapa aksi protes disebut bakal digelar umat Muslim setempat di Kota Mumbai.

Pemerintah PM Narendra Modi sendiri disarankan untuk tidak menyentuh isu sensitif yang seperti ini, karena hanya akan berujung pada efeknya terhadap perekonomian negara.

"Menyakiti sentimen keagamaan bisa berdampak langsung pada hubungan ekonomi," kata pejabat Kedutaan Besar Qatar di New Delhi.

Salah satu efek yang dimaksud di sini, adalah seperti aksi aksi boikot para pemilik toko swalayan asal Qatar terhadap komoditas India.

Perlu diketahui pula perdagangan India dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang mencakup Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman,  dan UAE, mencapai sekitar 90 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) pada 2020-21.

Ditambah lagi, jutaan warga India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: