Koalisi Surya Paloh dengan Prabowo, antara Politik Identitas dan Politik Kebangsaan

Koalisi Surya Paloh dengan Prabowo, antara Politik Identitas dan Politik Kebangsaan

Prabowo Subianto dan Surya Paloh melakukan pertemuan Rabu, 1 Juni 2022.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Surya Paloh diketahui memiliki kedekatan Prabowo Subianto. 

Tapi, kemungkinan koalisi antara kedua pimpinan partai politik ini disebut kecil. 

(BACA JUGA:Romantisme Prabowo dengan Surya Paloh Selama Lima Jam)

Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai koalisi antara Partai NasDem dan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024 memiliki peluang kecil.

Umam menilai Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki cara pandang dan model pendekatan berbeda dalam berpolitik.

"Ingat, salah satu pihak yang terus mengingatkan bahaya eksploitasi politik identitas di Pilpres 2019, selain mantan presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), waktu itu adalah Surya Paloh," kata Umam, Rabu, 1 Juni 2022. 

Dia mengatakan Surya Paloh juga merupakan salah satu ketua umum parpol koalisi pemerintah yang keberatan dengan usulan masuknya Prabowo ke dalam susunan Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.

(BACA JUGA:NasDem Umumkan Capres 2024 Lebih Awal, Anies dan Ganjar Masuk Radar)

"Jadi, cairnya suasana silaturahmi Paloh dan Prabowo hari ini, sejatinya diletakkan di atas visi politik kebangsaan yang berbeda secara fundamental. Namun, dalam politik selalu ada kemungkinan," tambahnya.

Hubungan politik antara Surya Paloh dan Prabowo Subianto, menurut dia, terbangun sejak keduanya menjadi kader Partai Golkar hingga kedua tokoh itu keluar dan membentuk partai masing-masing. 

Berbekal kedekatan itu, Umam meyakini pertemuan Surya Paloh dan Prabowo bukan hanya seremonial, tetapi juga terkait penjajakan koalisi menuju Pilpres 2024.

"Namun, kemungkinan itu semakin kecil tatkala ekspektasi keduanya sangat berbeda. Paloh salah satu ketua umum partai politik yang sejak awal ia ingin menjadi king maker, sehingga ia tidak mau langkahnya dikunci pihak-pihak yang ingin men-capres-kan diri mereka masing-masing," katanya. 

(BACA JUGA:Prabowo Angkat Bicara Soal Kemungkinan Gerindra Berkoalisi Dengan Nasdem, Begini Katanya)

Alasan itu juga yang menyebabkan Partai NasDem menolak bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: