Tips Dokter jika Anda Kerap Terbangun Tengah Malam dan Sulit Kembali Tertidur

Tips Dokter jika Anda Kerap Terbangun Tengah Malam dan Sulit Kembali Tertidur

Insomnia, Image oleh 愚木混株 Cdd20 dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Seperti dibahas FIN dalam artikel sebelumnya, bahwa ada masanya seseorang terbangun dari tidurnya, lalu sulit mendapati dirinya kembali terlelap.

Menurut dr. Arrum Putri Amalia, mereka yang kerap terbangun di jam tidur malam, dan tidak lagi bisa kembali tertidur, mengalami salah satu bentuk insomnia, yakni middle insomnia.

Middle insomnia sendiri dapat disebabkan oleh kebiasaan orang minum-minuman tertentu, seperti kopi dan miras, selain juga karena paparan sinar biru, seperti akibat penggunaan gadget menjelang tidur.

(BACA JUGA:Alasan Mengapa Wanita Lebih Rentan Insomnia Dibanding Pria)

Dan menurut pendapat ahli, apa bila seseorang terbangun di tengah malam, dan tidak lagi bisa kembali tertidur dalam hitungan 20 menit, maka lakukanlah sesuatu.

Jadi selain menghindari berlama-lama berbaring di tempat tidur, maka bangunlah dan lakukan hal lain seperti sesuatu yang bisa membuat Anda rileks.

“Membaca dengan lampu yang redup, melakukan meditasi, hingga menarik napas dalam-dalam,” kata pakar tidur Kuljeet Gill, MD, seperti dikutip FIN dari Men’s Health.

Selain itu, ketika Anda terbangun di malam hari, cobalah untuk tidak harus melihat jam berapa malam itu Anda terbangun.

Mengapa demikian, karena menurut pakar tidur lain, Alcibiades J. Rodriguez, MD, FAASM, melihat alat penunjuk waktu saat Anda terbangun di tengah malam, dapat meningkatkan rasa kekhawatiran.
 
Ketika hal itu terjadi, kondisi ini hanya akan membuat Anda lebih lama melek, dan sulit kembali tertidur.

Kapan Anda Harus Kembali ke Tempat Tidur

Menurut pakar tidur lainnya, kali ini W. Chris Winter, MD, hanya kembali ke tempat tidur, jika Anda memang benar-benar ingin tidur.

“Kembali ke tempat tidur hanya jika Anda sudah merasa ngantuk. Dan jika belum mengantuk, maka terjagalah semalaman tanpa harus mengkhawatirkan (kapan untuk kembali tidur),” jelas dia.

Menurut Studi Pimpinan Michael Perlis

Menurut sebuah studi yang dipimpin Michael Perlis, diketahui bahwa dari partisipan yang mampu sembuh dari kebiasaan itu, tidak peduli seberapa akut kondisinya, menunjukan kesamaan ciri.  

Dilansir Medical News Today,  mereka yang justru menghabiskan sedikit waktu untuk tidur, adalah mereka yang mampu pulih dari kebiasaan bangun tengah malam.

Contohnya jika Anda berencana untuk bangun pada pukul 7 pagi, namun terbangun beberapa jam sebelumnya, maka jangan habiskan sisa waktu yang ada untuk tertidur.

Dengan langsung memulai aktifitas, menurut studi itu, akan membantu penderita insomnia, tidur lebih baik dan mengatasi masalah tidurnya di malam berikutnya dan seterusnya.

Dan juga sebaliknya, pada mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, untuk mengatasi masalah tidurnya, justru hanya akan memperburuk kondisinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: