Minyak Dunia Meroket Lampaui USD121, Imbas China Longgarkan 'Lockdown'

Minyak Dunia Meroket Lampaui USD121, Imbas China Longgarkan 'Lockdown'

Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai--Pertamina

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga minyak dunia melampaui USD121 per barel, atau yang mencapai level tertinggi dua bulan terakhir sebagai imbas dari kebijakan China yang melonggarkan pembatasan Covid-19 (Lockdown).

Selain itu, lonjakan harga minyak dunia juga disebabkan para trader yang memperkirakan Uni Eropa pada akhirnya akan mencapai kesepakatan untuk melarang impor minyak Rusia.

(BACA JUGA:'Lockdown' China Dilonggarkan, Harga Minyak Mentah Sedikit Naik)

Mengutip laporan Reuters di Calgary, Alberta, Senin 30 Mei 2022 atau Selasa 31 Mei 2022 pagi WIB, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Juli, yang akan berakhir pada Selasa, ditutup melonjak USD2,24, atau 1,9 persen, menjadi USD121,67 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat USD2,10, atau 1,83 persen, menjadi USD117,17 per barel pada pukul 01.29 WIB.

"Salah satu alasan yang dikutip untuk lonjakan ini adalah pencabutan pembatasan virus corona di Shanghai, yang memicu harapan bahwa permintaan minyak akan meningkat lagi di China," kata analis Commerzbank.

Shanghai mengumumkan berakhirnya penguncian Covid-19 selama dua bulan, dan akan memungkinkan sebagian besar warga di kota terbesar China itu untuk meninggalkan rumah mereka dan mengendarai mobil mereka mulai Rabu.

(BACA JUGA:Hyundai Creta vs KIA Seltos: Perang Bintang Mobil Korsel, Siapa Lebih Unggul?)

Sementara itu, UE bertemu pada Senin dan Selasa untuk membahas paket sanksi keenam terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus."

"Eropa terus bernegosiasi tentang hal ini selama lebih dari sebulan, tetapi semakin pasar memperhitungkan (sanksi tambahan), itu sebagai risiko," kata Daniel Ghali, analis TD Securities di Toronto.

Negara-negara UE gagal menyepakati larangan impor minyak Rusia meski ada tawar-menawar di menit-menit terakhir sebelum KTT berlangsung di Brussels. 

Tetapi para pemimpin dari 27 negara Uni Eropa itu pada prinsipnya akan menyetujui embargo minyak, menurut rancangan kesimpulan KTT mereka.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris Bulan April 2022, Mobil Anda Salah Satunya?)

Larangan lebih lanjut pada minyak Rusia akan memperketat pasar minyak mentah di tengah meningkatnya permintaan bensin, solar dan bahan bakar jet menjelang puncak  driving season  musim panas di Amerika Serikat dan Eropa.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: