Soal Nuklir Korea Utara, China dan Rusia Lakukan Veto, Upaya Amerika Beri Sanksi di PBB Gagal

Soal Nuklir Korea Utara, China dan Rusia Lakukan Veto, Upaya Amerika Beri Sanksi di PBB Gagal

Kim Jong Un saat menjadi aktor utama video klip peluncuran rudal Rudal Hwasong-17 -CNA-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Amerika Serikat berupaya memberikan sanksi terhadap Korea Utara di Perserikatan bangsa Bangsa (PBB) gagal.

Sebab China dan Rusia menggunakan hak veto-nya untuk menolak upaya pemberian sanksi terkait peluncuran terbaru balistik yang dilakukan Korea Utara, Kamis, 26 Mei 2022.

Veto yang dikeluarkan China dan Rusia itu memperlihatkan perpecahan di Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya sejak Dewan mulai menjatuhkan sanksi terhadap Pyongyang pada 2006.

(BACA JUGA:Korea Utara Luncurkan Proyektil tak Dikenal, Jepang Curigai Rudal Balistik)

Berbeda dengan China dan Rusia, 13 anggota lainnya Dewan Keamanan menyatakan mendukung resolusi yang disusun Amerika Serikat tersebut.

Rancangan resolusi itu berisi usulan untuk menerapkan larangan ekspor tembakau dan minyak ke Korut, negara pimpinan Kim Jong Ung, sang perokok berat.

Rancangan itu juga akan menempatkan Lazarus ke dalam daftar hitam. Kelompok peretas itu dikatakan AS punya hubungan kuat dengan Korut.

(BACA JUGA:Korea Utara, Sang Pemilik Senjata Nuklir, Berusaha Menguji Coba Rudal Terbesar Mereka)

Pemungutan suara di Dewan Keamanan tersebut dilakukan satu hari setelah Korut menembakkan tiga peluru kendali, termasuk benda yang diyakini sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) pascakunjungan Presiden AS Joe Biden ke Asia.

Peluncuran rudal-rudal itu merupakan yang terbaru dilakukan tahun ini serta pelanggaran atas larangan yang ditetapkan Dewan Keamanan.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan, "Penerapan sanksi baru terhadap Korea Utara mengarah ke jalan buntu."

Duta Besar China untuk PBB Zhang Jung mengatakan sanksi tambahan terhadap Korut tidak akan membantu keadaan dan hanya akan meningkatkan "efek negatif dan konfrontasi."

Dalam 16 tahun terakhir ini, Dewan Keamanan telah dengan suara bulat terus-menerus meningkatkan sanksi untuk memutus kemampuan Pyongyang mendanai program senjata nuklir dan rudal balistik.

Dewan terakhir kali mengetatkan sanksi terhadap Pyongyang pada 2017.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: antara