Duh, Ratusan Triliun Dana Pemulihan Ekonomi Daerah Masih Mengendap di Perbankan

Duh, Ratusan Triliun Dana Pemulihan Ekonomi Daerah Masih Mengendap di Perbankan

Menteri Keuangan Sri Mulyani-smindrawati-Instagram

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti kinerja pemerintah daerah yang dinilai masih belum sigap dalam memanfaatkan anggaran pemulihan ekonomi di daerahnya. 

Sebab, hingga April 2022 lalu jumlah saldo di perbankan yang mengendap masih mencapai Rp191,57 triliun.

(BACA JUGA:The Fed Disebut 'Ancang-ancang' Naikkan Suku Bunga 100 Bps Hingga Akhir Tahun, Ketidakpastian Belum Berakhir?)

(BACA JUGA:IHSG Berpeluang Rebound, Berikut Adalah Saham-saham yang Direkomendasikan Analis)

Sri Mulyani mengatakan bahwa jumlah saldo di bank tersebut memang sudah menurun 5,33 persen apabila dibandingkan posisi Maret 2022 yang mencapai Rp202,35 triliun. 

Namun demikian ia meminta agar pemerintah daerah dapat benar-benar mengoptimalkan penyerapan dana untuk pemulihan ekonomi dan perlindungan sosial.

"Ini (dana di perbankan) kita harap bisa dipakai untuk bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi di daerah," tegasnya.

Dijelaskan Sri Mulyani bahwa Provinsi yang menjadi pemegang saldo terbesar dan masih mengendap di perbankan adalah Jawa Timur yang mencapai Rp24,17 triliun. 

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris Bulan April 2022, Mobil Anda Salah Satunya?)

(BACA JUGA:Geser Pajero Sport, Toyota Fortuner Jadi SUV Ladder Frame Paling Laris Bulan April 2022)

Sedangkan provinsi terendah yaitu Riau dengan nilai saldo di perbankan mencapai Rp1,07 triliun.

"Pemerintah daerah sangat tergantung dari pemerintah pusat untuk melindungi masyarakatnya terutama untuk belanja subsidi dan perlindungan sosial, Jadi kami harap ini bisa dimanfaatkan betul-betul untuk pemulihan ekonomi," pungkas Sri Mulyani.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: