Minyak Goreng Masih Mahal, Dahlan Iskan: Yang Bisa Kita Salahkan adalah Idul Fitri dan SBY

Minyak Goreng Masih Mahal, Dahlan Iskan: Yang Bisa Kita Salahkan adalah Idul Fitri dan SBY

Ilustrasi minyak goreng.-Rikhi Ferdian-FIN

Dahlan menjelaskan, SBY melakukan moratorium sawit. Artinya, sejak saat itu, tidak boleh lagi ada izin baru kebun sawit. Penguasaan tanah untuk sawit dianggap sudah berlebihan. Sudah terlalu luas.

Sampai-sampai ada satu orang —grup usaha— menguasai jutaan hektare tanah. 

Pun sawit Indonesia sudah jadi isu lingkungan. Diprotes di seluruh dunia. Untuk meredakan itu, SBY sampai ikut naik ke kapal Green Peace. Sebagai pertanda pro-lingkungan. 

"Mungkin kalau semua tanah di  seluruh Indonesia boleh ditanami sawit —termasuk halaman istana yang luas— Indonesia, dan dunia, tidak akan kekurangan minyak goreng. Anda pun tidak akan ngedumel di saat harga migor mahal sekali" katanya. 

(BACA JUGA:Kalau Kebutuhan Domestik Terpenuhi, Larangan Ekspor Minyak Goreng Bakal Dicabut )

Namum begitu, Dahlan mengatakan bahwa bukan sikap ksatrian jika mencari-cari kesalahan orang lain. 

"Mencari kesalahan pihak lain bukanlah sikap kesatria. Juga tidak menyelesaikan masalah" katanya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa masalah kelangkaan minyak goreng adalah masalah dunia. 

"Di Malaysia pun ternyata sama. Senin lalu saya  ke supermarket di sana" katanya. 

"Di bawah Mal Pavilion di Bukit Bintang, Kuala Lumpur. Itulah mal tersukses di Malaysia. Bukit Bintang sendiri kini sudah lebih menarik dari pada Orchard Road-nya Singapura. Bagi saya. Bukan bagi Anda. Ada resto cendol duriannya".

"Harga minyak goreng di situ tidak beda dengan di Indonesia. Memang di sana ada minyak masak bersubsidi," jelasnya. 

Jadi, kapan harga minyak goreng turun? 

"Mungkin menunggu Putin turun takhta. Itulah yang lagi diupayakan Amerika. Atau menunggu siklus dunia minyak goreng. Akan sampai  saatnya harus turun" tuturnya. 

Baca selengkap catatan harian Dahlan Iskan, klik di sini: Sawit Siklus

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: