Bekasi

Viral, Penumpang Dipaksa Calo Beli Tiket di Terminal Kota Bekasi, Kalau Batal harus Bayar Rp100 Ribu

fin.co.id - 11/05/2022, 20:13 WIB

Suasana Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.. (dok/antara)

BEKASI, FIN.CO.ID - Viral di media sosial Instagram, seorang penumpang di Bekasi dipaksa untuk membeli tiket bus yang masih belum jelas unitnya dan jam kebarangkatanya.

Dalam unggahan Instagram @underc0ver.id terdapat keterangan bahwa kejadian itu terjadi di Terminal Kota Bekasi.

(BACA JUGA: Bikin Ngeri! DKI Jakarta Mencatat 21 Kasus Dugaan Hepatitis Misterius, 3 Anak Meninggal Dunia)

Terlihat secara jelas, tiket berwana pink yang diberikan oleh calo penumpang tersebut.

Video yang diunggah menjelaskan bahwa ia sempat dirangkul oleh penjual tiket dan ditanyakan tujuan seketika langsung ditulis di tiket tanpa diminta. 

Jika ia meminta pembatalan harus membayar uang sebesar Rp100 ribu kepada oknum tersebut.

Saat dikonfirmasi Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Seksi Bina Terminal Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi, Andarias Sora mengungkapkan kasus tersebut sudah dilaporkan.

(BACA JUGA: Muhadjir Survei Kecil-kecilan, Ternyata COVID-19 Bukan Penyebab Kematian Pertama di Indonesia)

"Sudah dilaporkan, nanti kami akan tertibkan. Juga sudah dilaporkan juga ke pos polisi di terminal tempat kejadian itu," ungkap Andarias Sora saat dikonfirmasi, Rabu 11 Mei 2022.

Menurut Andarias Sora, kejadian pemaksaan itu terjadi pada tanggal 9 Mei 2022, kejadian itu sudah di laporkan kepada pihak berwajib dan nanti kedepannya akan dilakukan penertiban di dalam lingkungan terminal.

"Iya betul tanggal 9 ya kalau dilihat dari tiketnya, sudah ditindaklanjuti Untuk uang dikembalikan itu saya belum ini (monitor) tapi sudah ditangani sih," ucapnya.

Andarias Sora mengungkapkan kejadian pemaksaan seperti itu tidak sering terjadi di lingkungan terminal.

(BACA JUGA: Pandemi ke Endemi, Liburan Idulfitri Jadi Taruhannya, Muhadjir: Tergantung Tangan Tuhan)

Ia pun memastikan bahwa pada saat kejadian di sekitar lokasi terdapat petugas dishub namun diduga korban tidak langsung melaporkan kejadian.

"Ada petugas, cuma mereka mungkin enggak 'ngeh' kali ya, karena mereka fokus ke bagian retribusi dan mungkin tidak langsung laporan ke pihak petugas yang ada disitu," jelasnya.

Admin
Penulis
-->