Muhadjir Survei Kecil-kecilan, Ternyata COVID-19 Bukan Penyebab Kematian Pertama di Indonesia

Muhadjir Survei Kecil-kecilan, Ternyata COVID-19 Bukan Penyebab Kematian Pertama di Indonesia

Petugas membawa jenazah korban Covid-19 ke pemakaman--Malaysianow.com

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ternyata, bukan COVID-19 penyebab kematian di Indonesia.

Virus Corona hanya menduduki peringkat ke-14 sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia.

(BACA JUGA:Pandemi ke Endemi, Liburan Idulfitri Jadi Taruhannya, Muhadjir: Tergantung Tangan Tuhan)

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut saat ini, kasus kematian karena COVID-19 itu bukan yang paling tinggi dari antara penyakit yang ada. 

"Bahkan dari hasil survei kecil-kecilan yang dilakukan oleh Kemenko PMK, (COVID-19) itu di ranking 14," kata Muhadjir, Rabu 11 Mei 2022. 

Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 10 Mei 2022, pasien meninggal dunia karena COVID-19 bertambah 20 orang menjadi total 156.416 sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Muhadjir menerangkan, dari penyakit-penyakit yang ada, paling tinggi penyebab kematian adalah kanker, kemudian jantung koroner, termasuk stroke, kemudian pneumonia non spesifik. 

(BACA JUGA:Pamit Keluarga Izin Ikut Bukber, Hingga Sekarang Keberadaan Dini Nurdiana Belum Ditemukan )

"Sekarang COVID-19 ini yang meninggal sudah di ranking 14, jadi sudah bukan lagi ancaman yang kalau terkena, tapi kita juga tetap hati-hati karena masih mematikan," tambah Muhadjir.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pemerintah tengah bersiap untuk melakukan transisi dari pandemi ke endemi.

"Intinya, dilihat dari angka kasus, kasus aktif berapa, kemudian tingkat occupancy rate rumah sakit, kemudian angka kematian dan dari beberapa indikator itu, sebetulnya de facto  sudah menuju ke endemi," ungkap Muhadjir, Rabu, 11 Mei 2022.

Muhadjir menyebut pemerintah masih melihat kondisi kasus COVID-19 pasca liburan Idulfitri.

(BACA JUGA:Ridwan Kamil Usulkan Tiga Nama untuk Penjabat Bupati Bekasi, Wali Kota Tasikmalaya dan Wali Kota Cimahi )

"Taruhannya adalah setelah liburan Idulfitri, 2 atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimis segera masuk transisi ke endemi," tambah Muhadjir.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: