Efek Samping yang Ditimbulkan setelah Berhenti Minum Pil KB

Efek Samping yang Ditimbulkan setelah Berhenti Minum Pil KB

Pil KB, Image oleh Gabriela Sanda dariPixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Konsumsi pil KB adalah salah satu cara bagi pasangan, untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

Dan ketika pasangan sudah mulai berencana ingin punya momongan, atau menambah yang ada, mereka dapat dengan mudah meninggalkan rutinitas ini.

Namun ada hal yang perlu disadari wanita, ketika mereka memutuskan untuk berhenti minum pil KB.

Atau pada mereka yang mulai menunjukan efek sampingnya terhadap kesehatan, berhenti minum pil KB adalah yang dianjurkan dokter.

Tidak hanya karena komplikasi serius seperti pembekuan darah, pada kasus langka, seperti kanker, bisa memaksa orang untuk berhenti menggunakan pil KB.

Sementara itu jika bicara efek samping berhenti Pil KB, adalah meningkatnya sensasi keram menstrual yang dirasakan, dan efeknya terhadap kulit.

Ya, karena menurut ahli, pada pil KB yang Anda minum tersebut, memiliki fungsi salah satunya untuk membantu tubuh meregulasi siklus bulanan, yang dampaknya beragam terhadap tubuh.

Cara Berhenti Pil KB

Menurut ahli, via Women's Health, mereka yang ingin berhenti minum pil KB bisa dengan begitu saja berhenti, tanpa perlu menghabiskan sisa pil yang ada.

Akan tetapi, menurut ahli, tidak ada salahnya jika Anda ingin tetapi menghabiskan seluruh pil yang tersisa, terlebih jika Anda tidak tau kapan siklus bulanan Anda akan kembali terjadi.

Flek Kecokelatan

Keluar flek berwarna kecoklatan adalah sebuah kondisi yang kerap dilaporkan kaum wanita, mau itu menjelang atau usai menstruaasi.

Namun yang banyak dipertanyakan adalah, apakah normal jika flek ini justru keluar di luar dari siklus menstruasi?

Jawabnya menurut dr. Talitha Najmillah Sabtiari, keluhan yang demikian umum ditemukan pada wanita dan masih terbilang wajar-wajar saja.

"Flek kecokelatan pada dasarnya merupakan hal yang wajar dialami oleh wanita," kata dr. Talitha Najmillah Sabtiari seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Meski umumnya muncul pada awal atau siklus akhir menstruasi, namun untuk beberapa alasan, lanjut dr. Talitha hal itu tidaklah selalu konsiten.
"Pada beberapa kasus, flek ini dapat muncul pada waktu di luar itu," ungkapnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: