Kasus Minyak Goreng, Naiknya Harga BBM, Penyebab Turunnya Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf

Kasus Minyak Goreng, Naiknya Harga BBM, Penyebab Turunnya Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta para menterinya-dok-kominfo.go.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Turunnya kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin disebut-sebut dipengaruhi oleh persoalan bangsa dan berhubungan satu sama lain.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam menanggapi survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan kepuasan kinerja presiden 60 persen dan wapres 45,2 persen. 

(BACA JUGA:Ganjar Kalahkan Prabowo dan Anies di Survei Charta Politika Indonesia )

"Fluktuasi kepuasan publik dipengaruhi persialan bangsa secara cylical," kata Masduki, Rabu, 27 April 2022. 

Ia memberikan contoh, jika kepuasan publik sangat mungkin dipengaruhi sejumlah persoalan seperti minyak goreng, kenaikan harga bbm, hingga harga pangan. 

Kata Masduki, problem dan isu yang ada di tengah kehidupan bernegara sangat wajar jika memberikan sentimen negatif terhadap pemerintah. 

Termasuk juga ketika tingkat kepuasan publik yang tinggi saat awal tahun yang disebut karena keberhasilan pemerintah dalam menangani Covid-19.

(BACA JUGA:H-5 Idul Fitri, Mal Dipadati Pengunjung, Kadis Perindag Kota Bekasi: Ramadan Kali Ini Lebih Bebas)

berdasarkan Survei Indikator Politik, kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo 71 persen dan Wapres Ma’ruf Amin 57,6 persen atau mencapai rekor tertinggi.

Menurut Masduki, saat itu publik merasakan bagaimana pemerintah berhasil mengatasi penyebaran pandemi COVID-19 secara signifikan dan mulai menggeliatnya perekonomian.

“Survei Indikator menunjukkan bahwa Presiden dan Wapres bekerja dalam irama yang sama. Ketika kepuasan publik naik, keduanya bersama, begitupun ketika turun. Sama-sama turun,” ujar Masduki.

Masduki meyakini ke depan kepuasan publik akan kembali meningkat, seiring dengan solusi yang dikeluarkan pemerintah dalam menyelesaikan aneka persoalan yang ada.

(BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Lepaskan Keberangkatan 11.000 Pemudik Gratis di Terminal Pulo Gebang)

Terkait perbedaan yang cukup jauh antara kepuasan publik terhadap Presiden dan Wapres, Masduki menganggapnya sebagai hal yang wajar.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: